Disini...pandangi rusa betina yang t'lah menunjukan waktu..
mentari tersenyum kelu menatap raga ku yang sayu...
lelah jiwa dalam satu titik penantian..mati sudah...
hancur berkeping-keping tiada sisa...
hanya abu dari jasad yg hangus terbakar..
melayang terbawa angin senja..tapi sepenuh hati yakin..jika penantian ku tak kunjung berakhir..dan engkau memutuskan hilangkan jejak..
jangan salahkan takdir dan kodrat..telah ku buka doa dengan ...
dan ku kunci dengan surat ...
hanya kehendaknyalah tralis itu kan terbuka..
kesakitan ku telah membawa berjuta dendam yang membara dalam jiwa..
membakar angkara yang telah lama terpendam..
apapun cerita akhir dari kehidupan ku..itu jalan yang engkau dan aku tempuh..
ku rasakan kan kesakitan ku..dan engkau pun merasakan kesakitan ku..
dari sebuah akibat yang telah dan pernah engkau ucapkan pada ku..
bukan tuk menakuti..
tapi bisa engkau lihat beberapa waktu kedepan..
jangan mengeluh..bertahanlah jika engkau kuat bertahan..
biarkan aku yg terpuruk dalam kubangan sunyi yg nista ini...
itu pun karna ulah ku yang menyakiti mu tanpa engkau sadari...
Kun Fa ...yg terjadi biarlah terjadi...
No comments:
Post a Comment