Ketika hati tak terkendali
Tubuh merangkak mencari mangsa
Berteriak, menorehkan nafsu
Mengepakkan sayap
Demi memperoleh senyum senyap
Dalam angkara, tak tahu itu laknat
Tubuh berpoles tanpa selembar iman
Karena hati dan pikir terperangah dunia yang penuh nyaman
Nafsu menebar, mata tak terkendali, untuk memperoleh madali
“SYAHWAT”
Ketika dzakar mengembang
Dunia gelap kelam
Tak tahu arti hidup dan kehidupan
Juga, tak pernah tahu hakekat batas kehidupan
Lupa langit dan bumi
Karena hati tak lagi bercahaya
Yang ada hanya belantara
Promosi makanan, elektronek dan krucak krucuknya
Hanya sebatas penampakan dari dzakar yang terus melalang
Birahi sudah bak cambah
Tak mengenal batas
Yang ada hanya retas-retas menuju puas
Penyakit menebar
Akibat tak pernah tahu, tempat menambatkan dzakar.
Hanya Iman pencari kebenaran
Yang mampu menostalgiakan dzakar pada ladang yang sebenarnya
No comments:
Post a Comment