Sunday, August 9, 2009

RINDU NYANYIAN ALAM








Disepinya malam dalam kesendirian pada bulan Oktober
Kerinduanku akan irama musikmu bernada
Gesekan dawai dedaunan menimbulkan melodi yang mendayu
Tiupan angin yang dingin megalunkan suara seruling gembala
Gemeriecik air sungai berirama mengalunkan kehidupan
Lengkingan tujuh oktav owa jawa menembus kalbu
Sahut bersahut suara satu, dua dan tiga burung-burung berlagu
Gagak kecil hitam berganti-ganti terbang dan berjalan
Tarian bajing-bajing kecil dicatwalk pepohonan
Tetesan embun membasahi dedaunan pancarkan kilaunya mutiara disinar mentari
Semerbak aroma tanah nan subur penuh kaya
Hamparan hijaunya lumut membentang terbagi
Dalam sorotan sinar-sinar mentari yang menembus sela-sela rimbunnya belantara
Semuanya berselimutkan balutan tipis dinginnya halimun
Menyambut datangnya pagi dalam nyanyian alam
Lagu-mu dan nyanyian-mu akan selalu ada dalam rinduku
Berharap nyanyian-mu akan sealalu dan tetap abadi mengiringi kehidupan dunia



HBS
http://www.facebook.com/harley.sastha?ref=profile
Bogor, September 2007
(Dapat juga dibaca di dalam buku Seri Pendakian Gunung-gunung di Indonesia "MOUNTAIN CLIMBING FOR VERYBODY" - seri pertama)

Saturday, August 1, 2009

DIMANA ENGKAU

DIMANA ENGKAU


saat ku menangis?
saat ku sendiri?

Ini kali kesekian mencari engkau
bukan diantara leuit kau kucari
bukan diantara padang ilalang-nya...
di sela rincik bening air sungai Parahyangan ku benamkan kaki, juga bukan...
di sudut cadas jalanan yang membekukan rasa takut, bukan pula...

Kuharap kau ada diantara juta bintang,
malam itu di langit Kanekes...

Akhirnya,
malam kelam, muram, aku sendiri, dicekik harap,
sedih penghabisan.
Kita t'lah bungkam dalam ketiadamengertian...
sampai kapan?
sampai mimpi itu berakhir-kah?
Teruslah bermimpi... aku hendak buka jendela kamarku...

Agar mentari memburatkan sinarnya
meluruhkanku dalam kelopak cinta...

.,.,.,.,.

Loading...