Wednesday, July 14, 2010

"Five Hours At City Regions"




Beautiful morning, when the sun is warm smile remains ini.Ku foot step forward into a tuk looking for material in urban areas, precisely in the morning market asemka.Ku jakarta departing from wells west of the boss, I deliberately did not use the busway, because lazy mill - milling around.

This time I ride the metro mini Programs Kalideres - Cities, although the same - each stand and sweat sweat because bus will still use my air conditioner fixed alam.Tapi enjoy this trip, until I finally arrived in the city.

When my bus was traveling to the region Asemka, I do not immediately go down, because my feeling lazy walk tuk ini.Dalam follow your heart my heart says, who knows this bus pass through the morning market; at least traveled roads in the not too far said me.

It turns out my tebakkan wrong, the bus had passed fit perboden and my distance traveled is still pretty far if I walked my kaki.Ya please follow this until it stops where the bus.
A few minutes later I reached the bus who were traveling in this bus stops where ngetem end, because I do not know where I was in the area asked the kenek bus.

Say: Bang This area where yah ...?? and klo I want it to market direction where the morning ..?
Kenek: This fish market, mas klo want outlets morning why did not fall right in perboden ..?
Say: I think this morning the market through a bang ..
Kenek: Hmmm .... Mas straight if you want to walk, but if you want to ride public transportation rose only from sini.Dengan Batak accent the elder brother would show me direction to go.

Before I went to buy me a drink tuk moisten the dry throat, almost choking me when minum.Di stood up before the eyes of the dead preserved majestic with age, in the side wall of rice paper tertulisankan "VOC" . Momentarily forgotten all feel irritated, tired and main shopping destination boneka.Ku material near the old building, there are two men who were talking - my talk and nimbly to ask them.

Say: Sorry mas, I want to see - see yah not admissible?
Durang: Please goldfish, if I may know the University where yah ..?
Say: A little surprised I said, I just happened to pass by here and want to market pagi.Tapi when viewing these magnificent buildings and was intrigued with my heart full of my curiosity here.
Durang: Oh so, then please mas.

Too bad the building is so grand and lovely historic glory the days like this are not well maintained and should be in a slum area as ini.Bagaimana our grandchildren will be able to appreciate the history of this nation if it was never respected.

Once satisfied to see - see the old buildings dutch heritage, my foot step forward again pan alley way with a very smelly river new menyengat.Mengapa now to preserve the culture in gembar rant ..?
Why not all the time.??

It was always late for the State Government of thinking is, what are they doing in there luxurious building with facilities menggiurkan.Sambil hold my feet to walk, in your heart to ask yourself accountable.

It turned out quite fun walking in the area of the city, during the time when the city only to the old town area only, but others have never touched my area and perimeter of complex Batavia (Town "Red").

The higher the sun, the skin heat tuk took me to take shelter in a tavern while enjoying a cold beverage segalas I just marked my day pesan.Suara adzan reverb already noon and my stomach started to feel hungry.

After a full stomach after eating and this feeling has been satisfied will kegaguman City Regions, the moment when I expenditures for materials orders Souvenir dolls.
Here I am as a writer just wanted to express shering and guts, hopefully it will be useful and we can realize how important it is for the sake of a cultural history of a nation.


The End.


Jakarta, July 13, 2010

Thursday, June 10, 2010

Crii..cit...Criiii...cit.....Kicau burung bernyanyi...
Mentari masih malu tersenyum di langit sana...

Awan nan hitam kelabu menyelimuti pagi ini..
Duduk terdiam dalam lamunan angan..

Secangkir kopi dan sebungkus marlboro menemani lamunan ku...
Hawa dingin yg menusuk ke tulang,menambah ke piluan dalam kalbu...

Aku sedih karna jauh dari mu...
Aku sedih lantaran merindu...
Senyum dan tatapan mata mu..
Membayang selalu dalam lamunan ku..

Masih ku rasakan hangat peluk mu..
Yang mengiringi kepergian...
Hujan rintik-rintik menjadi saksi malam itu...

Ingin ku dengar suara mu lewat ponsel ku...
Tapi,tiada dapat ku menelpon mu...
Lantaran,HP ku batrenya lobet dan tak dapat di chast..
Pulsa pun kering kurasa,,karna kantong ku pun kering...

Nasib..nasib...
Mengapa ku tiada bisa jauh sejenak dari sisih mu...??
Sedetik saja ku jauh dari sisih mu...
Semenit saja tak ku tatap wajah mu...
Seakan seabad ku tiada bertemu...

Cinta memang terkadang membuat limbung...
Sayang membuat rindu tiada tertahan dalam kalbu...
Tapi,,ku masih ingin menikmati keindahan alam disini...

Gunung cermai yang menjulang tinggi...
Hamparan hutan yang menghijau...
Bukit-bukit yang kokoh bak paku bumi...
Serta warna warni bunga - bunga liar nan indah...

Sayang....Aku Rindu Pada Mu.....



DISHUB KOMINFO Majalengka 10 Juni 2010

Monday, June 7, 2010

Sunday, May 30, 2010

" KETIKA SENJA BERLALU "

Ketika Senja Berlalu..
Hari Menjadi Gelap..
Keheningan Menyelimuti Malam Ku..
Ku Rebahkan Jasad Ini di Peraduan Sunyi..

Pada Pelopak Rembulan Yang Bersinar Ku Melihat..
Ada Kerinduan Dalam Hati..

Membias Indah Paparan Cahayanya..
Walau Awan Hitam Menutupi Rona Wajah Nan Anggun..
Namun,,Tetap Syahdu Terlihat..

Terlihat Langit Tiada Berbintang..
Muram Dan Sayu..

Daun Dan Dahan Yang Masih Basah..
Bekas Hujan Yang Turun Membasahi Bumi Sore Tadi..

Ku Coba Maraih Bayang Wajah Mu Dalam Angan..
Cumbui Aroma Tubuh Mu Yang Masih Tersisa Dalam Ingatan Ku..
Ku Resapi Helai - Helai Kerinduan Ini..
Pada Satu Penantian Detik Waktu..
Dan Ku Masih Cumbui Bayang Mu Dalam Khayal Ku..

Friday, May 28, 2010

(PART 4) " Ras Nusantara, Catatan Sejarah Manusia Nusantara Sejak 1 - 4 Juta Tahun Yang Lalu "

Sulawesi - Pulau besi


















Orang Arab menyebut Sulawesi dengan nama Sholibis. Orang Belanda menyebut pulau ini dengan nama Celebes. Pulau ini telah dihuni oleh manusia sejak 30.000 tahun yang lalu terbukti dengan adanya peninggalan purba di Pulau ini. Contohnya lokasi prasejarah zaman batu Lembah Besoa.

Nama Sulawesi konon berasal dari kata ‘Sula’ yang berarti pulau dan ‘besi’. Pulau Sulawesi sejak dahulu adalah penghasil bessi (besi), sehingga tidaklah mengherankan Ussu dan sekitar danau Matana mengandung besi dan nikkel. Di sulawesi pernah berdiri Kerajaan Luwu yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Wilayah Luwu merupakan penghasil besi. Bessi Luwu atau senjata Luwu (keris atau kawali) sangat terkenal akan keampuhannya, bukan saja di Sulawesi tetapi juga di luar Sulawesi. Dalam sejarah Majapahit, wilayah Luwu merupakan pembayar upeti kerajaan, selain dikenal sebagai pemasok utama besi ke Majapahit, Maluku dan lain-lain. Menurut catatan yang ada, sejak abad XIV Luwu telah dikenal sebagai tempat peleburan besi.

Di Pulau Sulawesi ini juga pernah berdiri Kerajaan Gowa Tallo yang pernah berada dipuncak kejayaan yang terpancar dari Sombaopu, ibukota Kerajaan Gowa ke timur sampai ke selat Dobo, ke utara sampai ke Sulu, ke barat sampai ke Kutai dan ke selatan melalui Sunda Kecil, diluar pulau Bali sampai ke Marege (bagian utara Australia). Ini menunjukkan kekuasaan yang luas meliputi lebih dari 2/3 wilayah Nusantara.

Selama zaman yang makmur akan perdagangan rempah-rempah pada abad 15 sampai 19, Sulawesi sebagai gerbang kepulauan Maluku, pulau yang kaya akan rempah-rempah. Kerajaan besar seperti Makasar dan Bone seperti yang disebutkan dalam sejarah Indonesia timur, telah memainkan peranan penting. Pada abad ke 14 Masehi, orang Sulawesi sudah bisa membuat perahu yang menjelajahi dunia. Perahu pinisi yang dibuat masyarakat Bugis pada waktu itu sudah bisa berlayar sampai ke Madagaskar di Afrika, suatu perjalanan mengarungi samudera yang memerlukan tekad yang besar dan keberanian luar biasa. Ini membuktikan bahwa suku Bugis memiliki kemampuan membuat perahu yang mengagumkan, dan memiliki semangat bahari yang tinggi. Pada saat yang sama Vasco da Gama baru memulai penjelajahan pertamanya pada tahun 1497 dalam upaya mencari rempah-rempah, dan menemukan benua-benua baru di timur, yang sebelumnya dirintis Marco Polo.

Sampai saat ini Sulawesi sangat kaya akan bahan tambang meliputi besi, tembaga, emas, perak, nikel, titanium, mangan semen, pasir besi/hitam, belerang, kaolin dan bahan galian C seperti pasir, batu, krikil dan trass. Jika saja dikelola dengan baik demi kemakmuran rakyat maka menjadi kayalah seluruh orang Sulawesi.


Maluku - Kepulauan rempah-rempah













Maluku memiliki nama asli "Jazirah al-Mulk" yang artinya kumpulan/semenanjung kerajaan yang terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil. Maluku dikenal dengan kawasan Seribu Pulau serta memiliki keanekaragaman sosial budaya dan kekayaan alam yang berlimpah. Orang Belanda menyebutnya sebagai ‘the three golden from the east’ (tiga emas dari timur) yakni Ternate, Banda dan Ambon. Sebelum kedatangan Belanda, penulis dan tabib Portugis, Tome Pirez menulis buku ‘Summa Oriental’ yang telah melukiskan tentang Ternate, Ambon dan Banda sebagai ‘the spices island’.

Pada masa lalu wilayah Maluku dikenal sebagai penghasil rempah-rempah seperti cengkeh dan pala. Cengkeh adalah rempah-rempah purbakala yang telah dikenal dan digunakan ribuan tahun sebelum masehi. Pohonnya sendiri merupakan tanaman asli kepulauan Maluku (Ternate dan Tidore), yang dahulu dikenal oleh para penjelajah sebagai Spice Islands.

Pada 4000 tahun lalu di kerajaan Mesir, Fir’aun dinasti ke-12, Sesoteris III. Lewat data arkeolog mengenai transaksi Mesir dalam mengimpor dupa, kayu eboni, kemenyan, gading, dari daratan misterius tempat “Punt” berasal. Meski dukungan arkeologis sangat kurang, negeri “Punt” dapat diidentifikasi setelah Giorgio Buccellati menemukan wadah yang berisi benda seperti cengkih di Efrat tengah. Pada masa 1.700 SM itu, cengkih hanya terdapat di kepulauan Maluku, Indonesia. Pada abad pertengahan (sekitar 1600 Masehi) cengkeh pernah menjadi salah satu rempah yang paling popular dan mahal di Eropa, melebihi harga emas.

Selain cengkeh, rempah-rempah asal Maluku adalah buah Pala. Buah Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditi perdagangan yang penting pada masa Romawi. Melihat mahalnya harga rempah-rempah waktu itu banyak orang Eropa kemudian mencari Kepulauan rempah-rempah ini. Sesungguhnya yang dicari Christoper Columbus ke arah barat adalah jalan menuju Kepulauan Maluku, ‘The Island of Spices’ (Pulau Rempah-rempah), meskipun pada akhirnya Ia justru menemukan benua baru bernama Amerika. Rempah-rempah adalah salah satu alasan mengapa penjelajah Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku.

Kini sebenarnya Maluku bisa kembali berjaya dengan hasil pertaniannya jika terus dikembangkan dengan baik. Maluku bisa kaya raya dengan hasil bumi dan lautnya.


Papua - Pulau surga










Papua adalah pulau terbesar kedua di dunia. Pada sekitar Tahun 200 M , ahli Geography bernama Ptolamy menyebutnya dengan nama LABADIOS. Pada akhir tahun 500 M, pengarang Tiongkok bernama Ghau Yu Kua memberi nama TUNGKI, dan pada akhir tahun 600 M, Kerajaan Sriwijaya menyebut nama Papua dengan menggunakan nama JANGGI. Tidore memberi nama untuk pulau ini dan penduduknya sebagai PAPA-UA yang sudah berubah dalam sebutan menjadi PAPUA. Pada tahun 1545, Inigo Ortiz de Retes memberi nama NUEVA GUINEE dan ada pelaut lain yang memberi nama ISLA DEL ORO yang artinya Pulau Emas. Robin Osborne dalam bukunya, Indonesias Secret War: The Guerilla Struggle in Irian Jaya (1985), menjuluki provinsi paling timur Indonesia ini sebagai surga yang hilang.

Tidak diketahui apakah pada peradaban kuno sebelum masehi di Papua telah terdapat kerajaan. Bisa jadi zaman dahulu telah terdapat peradaban maju di Papua. Pada sebuah konferensi tentang lampu jalan dan lalulintas tahun 1963 di Pretoria (Afrika Selatan), C.S. Downey mengemukakan tentang sebuah pemukiman terisolir di tengah hutan lebat Pegunungan Wilhelmina (Peg. Trikora) di Bagian Barat New Guinea (Papua) yang memiliki sistem penerangan maju. Para pedagang yang dengan susah payah berhasil menembus masuk ke pemukiman ini menceritakan kengeriannya pada cahaya penerangan yang sangat terang benderang dari beberapa bulan yang ada di atas tiang-tiang di sana. Bola-bola lampu tersebut tampak secara aneh bersinar setelah matahari mulai terbenam dan terus menyala sepanjang malam setiap hari. Kita tidak tahu akan kebenaran kisah ini tapi jika benar itu merupakan hal yang luar biasa dan harus terus diselidiki.

Papua telah dikenal akan kekayaan alamnya sejak dulu. Pada abad ke-18 Masehi, para penguasa dari kerajaan Sriwijaya, mengirimkan persembahan kepada kerajaan China. Di dalam persembahan itu terdapat beberapa ekor burung Cendrawasih, yang dipercaya sebagai burung dari taman surga yang merupakan hewan asli dari Papua. Dengan armadanya yang kuat Sriwijaya mengunjungi Maluku dan Papua untuk memperdagangkan rempah – rempah, wangi – wangian, mutiara dan bulu burung Cenderawasih. Pada zaman Kerajaan Majapahit sejumlah daerah di Papua sudah termasuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Pada abad XVI Pantai Utara sampai Barat daerah Kepala Burung sampai Namatota ( Kab.Fak-fak ) disebelah Selatan, serta pulau – pulau disekitarnya menjadi daerah kekuasaan Sultan Tidore.

Tanah Papua sangat kaya. Tembaga dan Emas merupakan sumber daya alam yang sangat berlimpah yang terdapat di Papua. Papua terkenal dengan produksi emasnya yang terbesar di dunia dan berbagai tambang dan kekayaan alam yang begitu berlimpah. Papua juga disebut-sebut sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi. Papua merupakan surga keanekaragaman hayati yang tersisa di bumi saat ini. Pada tahun 2006 diberitakan suatu tim survei yang terdiri dari penjelajah Amerika, Indonesia dan Australia mengadakan peninjauan di sebagian daerah pegunungan Foja Propinsi Papua Indonesia. Di sana mereka menemukan suatu tempat ajaib yang mereka namakan "dunia yang hilang",dan "Taman Firdaus di bumi", dengan menyaksikan puluhan jenis burung, kupu-kupu, katak dan tumbuhan yang belum pernah tercatat dalam sejarah. Jika dikelola dengan baik, orang Papua pun bisa lebih makmur dengan kekayan alam yang melimpah tersebut.


Demikianlah sedikit tulisan mengenai pulau-pulau di Indonesia yang sangat kaya. Dari tulisan tersebut sebenarnya Indonesia sudah dikenal sebagai bumi yang kaya sejak zaman peradaban kuno. Kita tidak tahu peradaban kuno apa yang sebenarnya telah ada di Kepulauan Nusantara ini. Bisa jadi telah ada peradaban kuno dan makmur di Indonesia ini yang tidak tercatat sejarah.
Ilmuwan Brazil Prof. Dr. Aryso Santos, menegaskan teori bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis. Plato menyebutkan bahwa Atlantis adalah negara makmur yang bermandi matahari sepanjang waktu.

Oppenheimer dalam buku “Eden in the East: the Drowned Continent of Southeast Asia”, mengajukan bahwa Sundaland (Indonesia) adalah Taman Firdaus (Taman Eden). bahwa Taman Firdaus (Eden) itu bukan di Timur Tengah, tetapi justru di Sundaland. Indonesia memang merupakan lahan yang subur dan indah yang terletak di jalur cincin api (pacific ring of fire), yang ditandai keberadaan lebih dari 500 gunung berapi di Indonesia. Indonesia bisa saja disebut sebagai surga yang dikelilingi cincin api. Tapi terlepas dari benar atau tidaknya kita semua sepakat mengatakan bahwa sebenarnya Indonesia adalah negeri yang sangat kaya akan hasil bumi, laut maupun budayanya.

Kebudayaan asli Indonesia sudah berumur ribuan tahun sebelum peradaban Mesir maupun Mesopotamia mulai menulis di atas batu. Peradaban bangsa Indonesia mungkin memang tidak dimulai dengan tradisi tulisan, akan tetapi tradisi lisan telah hidup dan mengakar dalam jiwa masyarakat kuno bangsa kita.
Alam Indonesia yang kaya-raya dan dirawat dengan baik oleh nenek moyang kita juga menjadi salah satu faktor yang membuat kepulauan nusantara menjadi sumber perhatian dunia. Indonesia merupakan negara yang terletak di khatulistiwa yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah di samping letaknya yang strategis secara geografis. Sumber daya alam tersebut mulai dari kekayaan laut, hutan, hingga barang tambang yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kini mulai banyak ditemukan tambang baru di Indonesia. Orang Indonesia akan terkejut dengan kekayaan alam apa lagi yang akan muncul dari dalam bumi Indonesia ini.

Bumi yang kaya ini jika dikelola dengan baik akan membuat setiap rakyat Indonesia bisa memperoleh kemakmuran yang luar biasa sehingga bisa jadi suatu saat rakyat Indonesia sudah tidak perlu dikenakan pajak seperti saat ini, dan segala fasilitas bisa dinikmati dengan gratis berkat dari kekayaan alam yang melimpah yang dibagi kepada rakyat secara adil. Yang dibutuhkan Indonesia adalah penguasa baik, adil dan pandai yang amat mencintai rakyat dan menolak segala bentuk kebijakan yang menyulitkan masyarakat. Sudah saatnya Indonesia bangkit menuju kejayaannya. Jika hal itu terlaksana Indonesia bisa menjadi negara paling kaya di dunia.

NEXT

(PART 3) " Ras Nusantara, Catatan Sejarah Manusia Nusantara Sejak 1 - 4 Juta Tahun Yang Lalu "


Kepulauan Sunda kecil (Bali, NTB dan NTT) - Kepulauan Wisata
















Ptolemaeus menyebutkan, ada tiga buah pulau yang dinamai Sunda yang terletak di sebelah timur India. Berdasarkan informasi itu kemudian ahli-ahli ilmu bumi Eropa menggunakan kata Sunda untuk menamai wilayah dan beberapa pulau di timur India. Sejumlah pulau yang kemudian terbentuk di dataran Sunda diberi nama dengan menggunakan istilah Sunda pula yakni Kepulauan Sunda Besar dan Kepulauan Sunda Kecil. Kepulauan Sunda Besar ialah himpunan pulau besar yang terdiri dari Sumatera, Jawa, Madura dan Kalimantan. Sedangkan Sunda Kecil merupakan gugusan pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor.

Daerah Kepulauan Sunda kecil ini dikenal sebagai daerah wisata karena keindahan alamnya yang menakjubkan. Sejak dulu telah ada yang berwisata ke daerah ini. Perjalanan Rsi Markandiya sekitar abad 8 dari Jawa ke Bali, telah melakukan perjalanan wisata dengan membawa misi-misi keagaman. Demikian pula Empu Kuturan yang mengembangkan konsep Tri Sakti di Bali datang sekitar abad 11. Pada tahun 1920 wisatawan dari Eropa mulai datang ke Bali. Bali di Eropa dikenal juga sebagai the Island of God.

Di Tempat lain di Kepulauan Sunda Kecil tepatnya di daerah Nusa Tenggara Barat dikenal dari hasil ternaknya berupa kuda, sapi, dan kerbau. Kuda Nusa tenggara sudah dikenal dunia sejak ratusan tahun silam. Abad 13 M Nusa Tenggara Barat telah mengirim kuda-kuda ke Pulau Jawa. Nusa Tenggara Barat juga dikenal sebagai tempat pariwisata raja-raja. Raja-raja dari kerajaan Bali membangun Taman Narmada pada tahun 1727 M di daerah Pulau Lombok untuk melepas kepenatan sesaat dari rutinitas di kerajaan.

Daerah Sunda Kecil yang tidak kalah kayanya adalah Nusa Tenggara Timur, karena di daerah ini terdapat kayu cendana yang sangat berharga. Cendana adalah tumbuhan asli Indonesia yang tumbuh di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Cendana dari Nusa Tenggara Timur telah diperdagangkan sejak awal abad masehi. Sejak awal abad masehi, banyak pedagang dari wilayah Indonesia bagian barat dan Cina berlayar ke berbagai wilayah penghasil cendana di Nusa Tenggara Timur terutama Pulau Sumba dan Pulau Timor. Konon Nabi Sulaiman memakai cendana untuk membuat tiang-tiang dalam bait Sulaiman, dan untuk alat musik. Nabi Sulaiman mengimpor kayu ini dari tempat-tempat yang jauh yang kemungkinan cendana tersebut berasal dari Nusa Tenggara Timur.

Kini Kepulauan Sunda kecil ini merupakan tempat pariwisata yang terkenal di dunia. Bali merupakan pulau terindah di dunia. Lombok juga merupakan salah satu tempat terindah di dunia. Sementara itu di Nusa tenggara Timur terdapat Pulau yang dihuni binatang purba satu-satunya di dunia yang masih hidup yaitu komodo. Kepulauan Sunda kecil merupakan tempat yang misterius dan sangat menawan. Kepulauan ini bisa mendapat banyak kekayaan para pelancong dari seluruh dunia jika dikelola secara maksimal.

Kalimantan - Pulau Lumbung energi
















Dahulu nama pulau terbesar ketiga di dunia ini adalah Warunadwipa yang artinya Pulau Dewa Laut. Kalimantan dalam berita-berita China (T’ai p’ing huan yu chi) disebut dengan istilah Chin li p’i shih. Nusa Kencana" adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno. Orang Melayu menyebutnya Pulau Hujung Tanah (P'ulo Chung). Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda.

Pada zaman dulu pedagang asing datang ke pulau ini mencari komoditas hasil alam berupa kamfer, lilin dan sarang burung walet melakukan barter dengan guci keramik yang bernilai tinggi dalam masyarakat Dayak. Para pendatang India maupun orang Melayu memasuki muara-muara sungai untuk mencari lahan bercocok tanam dan berhasil menemukan tambang emas dan intan di Pulau ini.

Di Kalimantan berdiri kerajaan Kutai. Kutai Martadipura adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara. Nama Kutai sudah disebut-sebut sejak abad ke 4 (empat) pada berita-berita India secara tegas menyebutkan Kutai dengan nama “Quetaire” begitu pula dengan berita Cina pada abat ke 9 (sembilan) menyebut Kutai dengan sebutan “Kho They” yang berarti kerajaan besar. Dan pada abad 13 (tiga belas) dalam kesusastraan kuno Kitab Negara Kertagama yang disusun oleh Empu Prapanca ditulis dengan istilah “Tunjung Kute”. Peradaban Kutai masa lalu inilah yang menjadi tonggak awal zaman sejarah di Indonesia.

Kini Pulau Kalimantan merupakan salah satu lumbung sumberdaya alam di Indonesia memiliki beberapa sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai sumber energi, diantaranya adalah batubara, minyak, gas dan geothermal. Hutan Kalimantan mengandung gambut yang dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit listrik maupun pemanas sebagai pengganti batu bara. Yang luar biasa ternyata Kalimantan memiliki banyak cadangan uranium yang bisa dipakai untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Disamping itu Kalimantan juga memiliki potensi lain yakni sebagai penyedia sumber energi botani atau terbaharui. Sumber energi botani atau bioenergi ini adalah dari CPO sawit. Pulau Kalimantan memang sangat kaya.

(PART 2) " Ras Nusantara, Catatan Sejarah Manusia Nusantara Sejak 1 - 4 Juta Tahun Yang Lalu "

Kejayaan Nusantara Kuno, Bukti Bahwa Pulau-pulau Indonesia yang sangat Kaya Raya sejak masa Peradaban Kuno

Masa lampau Indonesia sangat kaya raya. Ini dibuktikan oleh informasi dari berbagai sumber kuno. Kali ini kami akan membahas kekayaan tiap pulau yang ada di Indonesia. Pulau-pulau itu akan kami sebutkan menjadi tujuh bagian besar yaitu Sumatera, Jawa, Kepulauan Sunda kecil, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.

Sumatera - Pulau Emas




Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa (“pulau emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Sumatera juga dikenal sebagai pulau Andalas.

Pada masa Dinasti ke-18 Fir'aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus (Lobu Tua - daerah Tapanuli) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir'aun Mesir kuno.

Di samping Barus, di Sumatera terdapat juga kerajaan kuno lainnya. Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat terdapat gunung Ophir. Gunung Ophir (dikenal juga dengan nama G. Talamau) merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera Barat, yang terdapat di daerah Pasaman. Kabarnya kawasan emas di Sumatera yang terbesar terdapat di Kerajaan Minangkabau. Menurut sumber kuno, dalam kerajaan itu terdapat pegunungan yang tinggi dan mengandung emas. Konon pusat Kerajaan Minangkabau terletak di tengah-tengah galian emas. Emas-emas yang dihasilkan kemudian diekspor dari sejumlah pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman, Tikus, Barus, dan Pedir. Di Pulau Sumatera juga berdiri Kerajaan Srivijaya yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan besar pertama di Nusantara yang memiliki pengaruh hingga ke Thailand dan Kamboja di utara, hingga Maluku di timur.

Kini kekayaan mineral yang dikandung pulau Sumatera banyak ditambang. Banyak jenis mineral yang terdapat di Pulau Sumatera selain emas. Sumatera memiliki berbagai bahan tambang, seperti batu bara, emas, dan timah hitam. Bukan tidak mungkin sebenarnya bahan tambang seperti emas dan lain-lain banyak yang belum ditemukan di Pulau Sumatera. Beberapa orang yakin sebenarnya Pulau Sumatera banyak mengandung emas selain dari apa yang ditemukan sekarang. Jika itu benar maka Pulau Sumatera akan dikenal sebagai pulau emas kembali.

Jawa - Pulau Padi















Dahulu Pulau Jawa dikenal dengan nama JawaDwipa. JawaDwipa berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "Pulau Padi" dan disebut dalam epik Hindu Ramayana. Epik itu mengatakan "Jawadwipa, dihiasi tujuh kerajaan, Pulau Emas dan perak, kaya dengan tambang emas", sebagai salah satu bagian paling jauh di bumi. Ahli geografi Yunani, Ptolomeus juga menulis tentang adanya “negeri Emas” dan “negeri Perak” dan pulau-pulau, antara lain pulau “”Iabadiu” yang berarti “Pulau Padi”.
Ptolomeus menyebutkan di ujung barat Iabadiou (Jawadwipa) terletak Argyre (kotaperak). Kota Perak itu kemungkinan besar adalah kerajaan Sunda kuno, Salakanagara yang terletak di barat Pulau Jawa. Salakanagara dalam sejarah Sunda (Wangsakerta) disebut juga Rajatapura. Salaka diartikan perak sedangkan nagara sama dengan kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan sebagai Kota perak.

Di Pulau Jawa ini juga berdiri kerajaan besar Majapahit. Majapahit tercatat sebagai kerajaan terbesar di Nusantara yang berhasil menyatukan kepulauan Nusantara meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina. Dalam catatan Wang Ta-yuan, komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak tua. Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga. Selain itu, catatan kunjungan biarawan Roma tahun 1321, Odorico da Pordenone, menyebutkan bahwa istana Raja Jawa penuh dengan perhiasan emas, perak, dan permata.

Menurut banyak pakar, pulau tersubur di dunia adalah Pulau Jawa. Hal ini masuk akal, karena Pulau Jawa mempunyai konsentrasi gunung berapi yang sangat tinggi. Banyak gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Gunung inilah yang menyebabkan tanah Pulau Jawa sangat subur dengan kandungan nutrisi yang di perlukan oleh tanaman.
Raffles pengarang buku The History of Java merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di belahan bumi mana pun. “Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan,” demikian tulisnya, “bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kuantitas, kualitas, dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini.”

Kini pulau Jawa memasok 53 persen dari kebutuhan pangan Indonesia. Pertanian padi banyak terdapat di Pulau Jawa karena memiliki kesuburan yang luar biasa. Pulau Jawa dikatakan sebagai lumbung beras Indonesia. Jawa juga terkenal dengan kopinya yang disebut kopi Jawa. Curah hujan dan tingkat keasaman tanah di Jawa sangat pas untuk budidaya kopi. Jauh lebih baik dari kopi Amerika Latin ataupun Afrika.
Hasil pertanian pangan lainnya berupa sayur-sayuran dan buah-buahan juga benyak terdapat di Jawa, misalnya kacang tanah, kacang hijau, daun bawang, bawang merah, kentang, kubis, lobak, petsai, kacang panjang, wortel, buncis, bayam, ketimun, cabe, terong, labu siam, kacang merah, tomat, alpokat, jeruk, durian, duku, jambu biji, jambu air, jambu bol, nenas, mangga, pepaya, pisang, sawo, salak,apel, anggur serta rambutan. Bahkan di Jawa kini dicoba untuk ditanam gandum dan pohon kurma. Bukan tidak mungkin jika lahan di Pulau Jawa dipakai dan diolah secara maksimal untuk pertanian maka Pulau Jawa bisa sangat kaya hanya dari hasil pertanian.

(PART 1) " Ras Nusantara, Catatan Sejarah Manusia Nusantara Sejak 1 - 4 Juta Tahun Yang Lalu "

Ras Nusantara, CATATAN SEJARAH ANTHROPO-ETHNOLOGIS NUSANTARA

Oleh : Ali Sastramidjaja

JAMAN 1 – 4 JUTA TAHUN PURBAKALA.

CATATAN SEJARAH ANTHROPO-ETHNOLOGIS NUSANTARA.


Nusantara

Bangsa-bangsa di seluruh Nusantara dan Asia Tenggara adalah tergolong Ras Nusantara yang oleh orang Barat disebut Austronesia. Nusantara dahulu kala bernama Dwipantara yang berpusat di kawasan Bumi Nusantara, yaitu kawasan kepulauan Indonesia sekarang.

Ras Nusantara ini adalah Persatuan dan Kesatuan bangsa-bangsa dengan:

Satu Induk Ras – Nusantara

Satu Induk Tanah – Air – Nusantara

Satu Induk Kebudayaan – Nusantara

Satu Induk Bahasa – Nusantara

Satu Induk Nenek Moyang – Nusantara

Semua bangsa-bangsa Ras Nusantara ini adalah berasal keturunan dari satu generasi Manusia purba Tertua dan Pertama yang mulai muncul lahir di muka bumi sedunia ini, yaitu manusia purba generasi Meganthropus Paleo Nusantaraicus dan generasi-generasi Hominid dan Homo lainnya pada masa 1- 4 juta tahun dahulukala, dan yang fosil-fosilnya telah ditemukan di berbagai pulau dan daerah tersebar di seluruh kepulauan Nusantara. Lihat: Peta 1. (Sumber: Anthropoaleontologi Von Koningswald; Geologi Van Bemmelen; Purwayuga Pangeran Wangsakerta, 1678).

*

GEOPOLITIK NUSANTARA.


Semasa Tahun 20.000 – 2.000 SM.

Sejak ribuan tahun purbakala yang menjadi urat nadi hubungan laut antara dunia Barat dan dunia Timur adalah jalur pelayaran dan perdagangan lewat: Selat Malaka, Laut Jawa, Selat Karimata, Laut Sunda, sampai di Laut Cina Selatan. Pada jaman dahulu kala sampai abad ke-14 M, Semenanjung Malaya masih merupakan satu semenanjung tanah daratan kering memanjang sampai di ujungnya di wilayah Belitung (Pulau Belitung sekarang).

Pulau Jawa dan pulau Sumatra masih merupakan satu pulau yang panjang yang tersambung bersatu oleh sejalur tanah daratan kering di kawasan Panaitan (Pulau Panaitan sekarang) dan Ujung Kulon antara Lampung dan Jawa Barat. Pelabuhan Palembang masih terletak di tepi laut terbuka luas, yaitu Selat Malaka, dan tidak seperti sekarang berada di pedalaman sejauh 50 km dari tepi pantai. Begitu pula pelabuhan Jambi di Muara Tembesi (Muara Sabak) yaitu muara sungai Batanghari, masih terletak di tepi pantai laut terbuka Selat Malaka. Gunung Muria (Jepara) di Jawa Tengah masih merupakan suatu pulau terpisah dari daratan pulau Jawa.

Di kawasan sepanjang jalur perairan Nusantara ini, sejak ribuan tahun dahulu kala, telah bertumbuhan ratusan kerajaan-kerajaan kecil dan besar. Pelayaran dan perdagangan antar-pulau Nusantara dan dengan negeri-negeri luar di mancanegara telah berkembang ramai. Bahan-bahan dan barang- barang dagangannya diantaranya ialah: padi-padian, emas, perak, timah (bahan untuk perunggu), lada atau merica, rempah- rempah, alat-alat besi dan perunggu, gading gajah, dan banyak lagi lain-lainnya.

Kawasan Nusantara yang sangat strategis, subur makmur dan kayaraya ini selalu menjadi pusat perebutan kekuasaan diantara kerajaan-kerajaan pribumi Nusantara sendiri.

*


ORANG ASING PERTAMA DI NUSANTARA.


Th. 1500 – 1000 Sebelum Masehi:

Pelabuhan Singkil: Di pantai Samudera Hindia, kawasan Tanah Batak. Sudah terkenal ke negeri-negeri di Mesir-kuno dan Timur Tengah. Raja Nabi Sulaeman (Salomo) mengutus orang-orang Pnoenesia dari Sidon ke Singkil untuk membeli kamper di Singkil. Pelabuhan Singkil dan Barus sudah menguasai ekspor dari Tanah Batak (kamper = kapur Barus).

Pelabuhan Sorkam dan pelabuhan Mungkur memegang monopoli dunia ekspor kemenyan. Penjual tunggal untuk seluruh dunia. Kemenyan sangat digemari oleh penduduk negri-negri di Timur Tengah dan Mesir-Kuno. Digemari oleh Raja Nabi Sulaeman dan oleh raja-raja Hemitik dan Semitik.

Pelabuhan Natal sangat banyak ekspor Emas. Begitu banyak sampai didatangi oleh pedagang-pedagang bangsa Phoenesia sebelum jaman Rumawi, sebelum jaman Yunani. Daerah pertambangan emasnya ialah Mandailing di Tanah Batak Selatan.

Catatan:

Sejak jaman Nabi Sulaeman (Th. 1000 SM) kota Damaskus sudah merupakan pusat perdagangan distribusi rempah-rempah yang datang ke situ dari kepulauan Nusantara lewat jalan laut ke Kwang Tung (= Kanton) di negeri Cina, dan dari situ lewat jalan darat (jalan sutera) ke Damaskus.

Th. 100 Sebelum Masehi:

Orang Persia pertama datang di Nusantara, ialah di daerah pantai Aceh Utara.

Th. 22 Sebelum Masehi :

Orang Cina pertama datang di Nusantara, yaitu di daerah Kalimantan Utara.

Th. 78 Masehi : Orang Hindu pertama datang di Nusantara, ialah di daerah pantai Aceh Utara.

*


EKSPANSI CINA KE NUSANTARA. TH. 100 – 565 M.


Tahun 1000 Sebelum Masehi:

Migrasi Cina ke Daratan Asia-Tenggara. Jaman Dinasti Chou Tahun 1122-249 SM.

Suatu suku bangsa Mongoloid yaitu suku bangsa Syan, terdesak oleh suku-suku bangsa Cina dan bermigrasi ke daerah-daerah daratan Asia Tenggara di sebelah Selatan. Di sana mereka bercampurbaur asimilasi dengan suku-suku bangsa pribumi asli seperti suku-suku bangsa: Karen, Senoi, Meo, Munda, Sakai, dan lain-lainnya. Suku-suku bangsa pribumi ini tergolong ras Nusantara, yang oleh orang Barat disebut Austronesia, dan yang sejak 600.000 tahun dahulu kala telah bermigrasi ke sana menjadi penduduk penghuni pertama di kawasan daratan Asia Tenggara pada masa jauh terlebih dahulu sebelum munculnya manusiapurba Cina-Mongoloid “Pekinensis” atau “Sinanthropus” di dunia. Sejak terjadinya asimilasi suku bangsa Syan dengan suku-suku bangsa pribumi itu, maka mulailah muncul kerajaan-kerajaan baru di kawasan daratan Asia Tenggara, yaitu kerajaan Syan yang kemudian disebut Syanka atau Siam; kerajaan Syan Pao Cha yang kemudian disebut Kam Pao Cha atau Kamboja; dan kerajaan Syan Pao Nam yang kemudian disebut Syan Nam atau An Nam dan Syan Pao, Syan Pa atau Campa. Kamboja dan Anam bersatu juga disebut Syan Pao Nam, Sya Pa Nao atau Yawana.

Tahun 210 Sebelum Masehi :

Migrasi Cina ke Teluk Tongkin. Jaman Dinasti Ch’in Tahun 246-210 SM.

Kaisar Ch’in Shih Huang Ti di lembah sungai Hoang Ho (sungai Kuning) menaklukkan, menguasai dan mempersatukan seluruh kerajaan-kerajaan kecil dengan tangan-besi menjadi satu negara besar Cina. Banyak penduduk Cina yang tidak mau tunduk kepada pemerintahan Kaisar Ch’in. Sebagian dari mereka bermigrasi ke negeri-negeri di sekelilingnya. Sebagian penduduk yang bermigrasi itu meresap masuk menjarah ke daerah-daerah di sekitar Teluk Tongkin yaitu wilayah Hoa Binh dan Dongson do An Nam yang sekarang disebut Vietnam. Di sana mereka berdiam dalam perkampungan-perkampungan Cina atau pecinan-pecinan. Sementara orang Cina bercampurbaur asimilasi dengan suku-suku bangsa pribumi.

Tahun 100 Sebelum Masehi :

Cina Menyerbu dan Menjajah Daerah Teluk Tongkin. Jaman Dynasti Han Tahun 206 SM. – 220 M. Bangsa Cina dari negeri Cina menyerbu, merampok, membunuh dan kemudian menjajah daerah-daerah kawasan Teluk Tongkin, yaitu negeri-negeri di kawasan An Nam dan Kamboja. Terjadi lagi migrasi besar-besaran penduduk dari negeri Cina ke daerah-daerah yang direbutnya itu dan mereka bertinggal disana dalam perkampungan-perkampungan Cina yang disebut pecinan. Teluk Tongkin dan sekitarnya dijajah oleh negeri Cina.

Tahun 100 Masehi :

Agama Budha Masuk ke Negeri Cina.Jaman Dinasti Han Tahun 206 SM -220 M.

Pada tahun 64 M Agama Budha dari India masuk ke negeri Cina, dibawa oleh orang-orang India lewat jalan darat di Asia Tengah. �

Pada tahun 100 M. Agama Budha oleh Kaisar Han Wu Ti dijadikan “agama negara” atau “agama resmi” di negeri Cina. Keadaan Agama Budha demikian itu berlangsung sampai akhir jaman Dinasti Tang (Th. 618 – 906 M).

Tahun 100 – 400 M. :

Kerajaan Funan atau Fun An (=Pnom Penh). Jaman akhir Dinasti Han Th. 206 SM – 220 M.

Kerajaan Funan yang berdiri pada awal abad ke-2 M. Meliputi kawasan Kamboja, Siam dan Semenanjung Malaya bagian utara, mengusir penjajah Cina dari kawasan Teluk Tongkin. Kapal-kapal perang dan bajak-bajak laut Cina dihancurkan. Tetapi orang-orang Cina tetap bercokol di sana dalam pecinan-pecinan dan ikut hidup bernaung di bawah pemerintahan kerajaan Funan. Kemudian dalam abad ke-5 Kamboja melepaskan diri dari kerajaan Funan dan mendirikan kerajaan sendiri.

Catatan :

Sejak jaman ribuan tahun purbakala telah ramai berkembang lalu-lintas pelayaran dan perdagangan antara kerajaan-kerajaan di kepulauan Nusantara dengan kerajaan-kerajaan di daerah Asia Tenggara.

Tahun 100 – 200 M :

Negeri Cina Meluaskan Ekspansinya ke Nusantara. Jaman Akhir D1nasti Han Th. 206 SM – 220 M. Negeri Cina mulai mengembangkan ekspansi penjajahannya ke kawasan kepulauan Nusantara. berpangkalan di Kwan Tung (= Kanton) yang sekaligus dijadikan pusat bandar dan pelabuhan perdagangan di Cina Selatan. Dikirimkan ekspedisi-ekspedisi kapal dagang, kapal perang dan perampok-perampok, bajak-laut Cina ke Formusa (Taiwan), daerah-daerah Filipina ke daerah Kalimantan sebelah Utara, Laut Cina Selatan,Teluk Siam, Kalimantan Barat, Semenanjung Malaya sampai masuk ke Selat Malaka. Sementara orang Cina ada yang menyasar terdampar ke daerah Minahasa di Sulawesi Utara.

Di tempat-tempat pelabuhan dagang ekspedisi-ekspedisi Cina itu menurunkan orang-orang Cina untuk menetap di sana sebagai pedagang. Mereka bertinggal dalam perkampungan-perkampungan Cina yang disebut pecinan. Banyak barang-barang hasil perdagangan dan hasil perampokan atau perampasan bajak-laut Cina mengalir ke Kwan Tung (Kanton) yang di waktu sebelum itu hanya menjadi pusat penampung perdagangan transit saja.

Bahan dan barang perdagangan itu dari Kwan Tang (Kanton) masuk ke pedalaman negeri Cina dan sebagian dari Peking diperdagang kan ke negeri-negeri di Asia Tengah sampai ke negeri-negeri di wilayah Rumawi melalui jalan darat (Jalan Sutera) di Asia Tengah.

Tahun 100- 200 M:

Pelayaran Perdagangan dari India ke Cina. Jaman Akhir Dinasti Han Th. 206 SM – 220 M.

Mulai terjadi pelayaran perdagangan dart India ke negeri Cina melalui Selat Malaka, Laut Jawa, Selat Karimata, Laut Sunda dan Laut Cina Selatan. Sebelum itu hubungan dagang kedua negeri tersebut berlangsung melalui jalan darat di Asia Tengah yang disebut “Jalan Sutera”. Hubungan persahabatan India – Cina mulai tumbuh baik sekali setelah masuknya Agama Budha ke negeri Cina melalui jalan darat di Asia Tengah pada tahun 64 Masehi.

Pedagang-pedagang India dalam pelayarannya ke negeri Cina juga diperlindungi oleh kapal-kapal perang dan disertai pula oleh perampok-perampok bajak-laut orang India. Pedagang-pedagang Indiapun mendirikan koloni-koloninya sendiri yaitu yang disebut “kampung Keling” di bandar-bandar pelabuhan dagang yang dilaluinya di Nusantara. Pada awal abad ke-2 Masehi kapal-kapal dagang India berserta kapal-kapal perang dan perampok bajak-lautnya itu dipimpin oleh Dewa Warman, seorang pedagang asal negeri Palawa yang juga bertindak sebagai utusan dagang dari negeri-negeri Palawa, Salangkayana, Benggala, dsb.

Perampok-perampok bajak-laut Cina dan India banyak yang ditumpas oleh kerajaan-kerajaan pribumi Nusantara di sepanjang perairan Selat Malaka sampai di Laut Cina Selatan.

Catatan :

Antara orang Cina dan orang India timbul suatu persahabatan yang sangat akrab pada masa tahun 100 – 900M. Persahabatan ini tumbuh karena banyak sekali persamaan-persamaan dalam agama, kepercayaan, pandangan-hidup (falsafah) dan moral dari kedua ras tersebut. Agama Cina adalah Agama Tao (= dewa, Tuhan, yang gaib) yang bercorak polytheisme. Agama Budha demikian pula. Perbedaannya hanya pada jumlah, jenis dan sebutan dewa-dewa saja. �

Pandangan-hidup Cina adalah moralisme atau ajaran moral dari Kong Hu Chu (Konfusianisme) dan Lao Tse yang oleh orang Cina dianggap sebagai “Nabi”. Moralisme Cina ini berdasarkan pandangan “adanya kemanunggalan alam dan manusia” yang oleh orang Barat disebut “pantheisme”. Yaitu adanya keterjalinan hidup antara alam-lahir dan alam-gaib dengan manusia yang masih hidup dan arwah manusia yang telah meninggal. Penghormatan dan pemujaan terhadap arwah leluhur nenek moyang Cina adalah bersumber kepada Agama Tao dan moralisme Cina tersebut.

Demikian pula bagi orang-orang India yang menganut Agama Budha yang bobotnya terletak pada ajaran moral dari Gautama Budha yang juga dipandang sebagai “Nabi” oleh para pengikutnya. Pantheismepun sebenarnya ada dalam Agama Budha, yaitu kepercayaan tentang ”reinkarnasi” yang pada hakekatnya adalah sama dengan adanya hubungan antara suatu arwah-manusia yang telah meninggal dengan manusia yang hidup. Kepercayaan “reinkarnasi” ini mengakibatkan juga timbulnya penghormatan, pemujaan dan pendewaan terhadap suatu leluhur atau nenek-moyang. Demikianlah dekatnya kepercayaan dan pandangan-hidup dalam Agama Tao Cina dan Agama Budha India. Karena itulah Agama Budha dijadikan “Agama Resmi atau Negara” di negeri Cina pada Th. 100 M. Walaupun demikian dalam bidang kepentingan hidup sering juga terjadi bentrokan-bentrokan antara orang Cina dan orang India yang beragama Budha.

Tahun 100-200M:

Kapal Perang dan Bajak-laut Cina dan India meranjah negeri Salaka di Jawa Barat dan Lampung.

Jaman Akhir Dinasti Han Th.206 SM – 220 M.

Kapal-kapal perang dan perampok bajak-laut Cina dan India datang menjarah dan merampok ke negeri Salaka di kawasan sekitar Selat Sunda, yaitu di wilayah Banten dan Lampung. Kapal-kapal perang dan perampok bajak-laut Cina dan India itu dihancurkan oleh angkatan bersenjata kerajaan Salaka atas perintah Raja Aki Tirem atau Aji Tirem Luhur Mulya.

Dalam catatan negeri Cina diberitakan: adanya negeri dan raja Ye Tiao dan Tiao Pien (= Aji Tirem dan negeri Tirem); Ko Ying (= kota-perak = Rajata-pura); Teluk Weh (weh = teluk atau perairan = way = Teluk atau Selat Sunda sekarang); Pu Lei (=pulau merapi = gunung Krakatau sekarang).

Kemudian pada tahun 130 M. Raja Salaka Aki Tirem mengirimkan utusan dagangnya ke negeri Cina.

Catatan :

Ye Tiao diartikan juga = Yawa Dwipa = Yaba Diou = Pulau Jawa (Sumber: Berita Cina dan Naskah Pangeran Wangsakerta 1678).

Tahun 238 M :

Kapal Perang dan Bajak-laut Cina menyerang lagi ke Salaka.

Terjadi serangan kapal-kapal perang dan perampok bajak-laut Cina kekerajaan Salaka. Ditumpas habis oleh tentara Salaka. Kemudian Raja Salaka III mengadakan hubungan dagang dengan negeri Cina.

Tahun 252-276 M

Kapal Perang dan Bajak-laut Cina menyerang lagi ke Salaka.

Jaman Raja Salaka V. datang lagiserangan kapal-kapal perang dan bajak-laut Cina ke kerajaan Salaka. Raja Salaka V gugur dalam pertempuran di laut. Tetapi kapal-kapal perang dan bajak-laut Cina dihancurkan.

Tahun 399 – 403 M :

Raja Purnawarman Menghancurkan Kapal-kapal Perang dan Bajak-laut Cina dan India.











Jaman Negera Taruma di Jawa Barat. Orang Cina menyebutnya To-lo-mo. Kerajaan Salaka dilanjutkan oleh Kerajaan Tarum atau Taruma. Rajanya ialah Purnawarman yang berasal dari Kerajaan Sunda Sembawa yang berpusat di kota Desa Sunda (=Sunda Pura) di lembah sungai Citarum.

Tahun 399 M :

Kapal-kapal perang dan perampok bajak-laut Cina dan India makin merajalela di seluruh perairan Barat dan Utara mulai dari Laut Cina Selatan, Laut Sunda, Laut Jawa, Selat Malaka sampai ke Samudera Hindia. Seorang Menteri Taruma berserta rombongannya yang sedang dalam pelayaran diserang dan ditawan lalu dibunuhnya. Purnawarman bertindak. Ia sendiri memimpin angkatan lautnya dan melakukan serangan terhadap kapal-kapal perang dan perampok bajak-laut. Serangan pertama dilakukan di perairan Ujung Kulon. Semua kapal perang dan bajak-laut Cina dihancurkan dan semua orang Cina dibunuh dan mayatnya dibuang ke laut.

Telah lama perairan sekitar Pulau Jawa sebelah Utara, Barat dan Timur dikuasai kapal-kapal perang dan perampok-perampok bajak-laut Cina dan India. Jumlah mereka tak terhitung dan tersebar di seluruh lautan. Semua kapal diganggu dan semua barang yang ada di dalam kapal dirampas. Tak ada yang berani memasuki atau melalui peraiaran laut itu, karena sepenuhnya dikuasai kapal-kapal perang dan perampok bajak-laut yang ganas dan kejam.

Kemudian Purnawarman mengangkat seorang pamannya menjadi Panglima Angkatan Laut Taruma yang melindungi pelayaran perdagangan di sepanjang perairan laut dari Taruma ke Semenanjung Mendini (Malaya, Lingga, Bangka, Belitung), ke Syangka (Siam), Yawana (Kamboja), Campa (Anam= Vietnam sekarang), ke Bakulapura (=Tanjungpura di Kutai, Kalimantan Timur), ke kerajaan-kerajaan di Sumatra, ke Cambay di India dan ke negeri Cina.

Tahun 400 – 500 M :

Perwakilan-dagang Cina di Nusantara.

Pada awal abad ke-5 hubungan pelayaran dan perdanganan santara negeri-negeri di Nusantara dengan negeri Cina dan negeri-negeri di sebelah Barat dari Nusantara mulai berjalan aman tanpa
gangguan ditengah laut. Cina mulai menempatkan perwakilan-perwakilan dagangnya (Konsulat dagang) disertai dengan pembentukan pecinan-pecinan di bandar-bandar pelabuhan dagang di Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan Barat dan di Kalimantan Utara.

Tahun 449 M:

Utusan Negeri Cina Pertama ke Nusantara.

Utusan resmi dari negeri Cina yang pertama ke Nusantara ialah diutus oleh Kaisar Liu Sung ke Negeri Taruma (To-lo-mo) di Jawa Barat pada tahun 449 M.

Tahun 565 M :

Utusan Taruma dihadang di Laut Cina Selatan.

Dalam Th.565 M Raja Taruma bernama Kretawarman mengirimkan utusan dagang ke negeri Cina. Di tengah Laut Cina Selatan kapal utusan Taruma itu dihadang oleh kapal perang dan bajak-laut Cina. Terjadi pertempuran yang berakhir dengan dihancurkannya kapal perang dan bajak-laut Cina. Orang Cina semuanya dibunuh, mayat-mayatnya ditumpuk menjadi satu di atas geladak kapalnya, lalu dibakar habis. Setelah itu kapal utusan Taruma melanjutkan pelayarannya sampai ke negeri Cina.

*

MIGRASI CINA-MONGOL KE ASIA TENGAH

Th. 400 – 500 M.

Dalam abad ke-5 M. bangsa Mongol dan Cina bermigrasi besar-besaran ke wilayah Asia Tengah, lalu menguasai belahan benua tersebut.

Bangsa-bangsa di Asia Tengah yang tidak mau takluk kepada Cina-Mongol meninggalkan negerinya masing-masing. Sebagian dari mereka masuk wilayah India Utara dan kemudian terkenal di sana sebagai bangsa Kushan.

Bangsa-bangsa lainnya disebelah Barat mulai terdesak dan bergerak pindah pula. Perpindahan penduduk itu berlangsung beberapa abad lamanya.

Bangsa Hun masuk menjarah ke negeri-negeri di wilayah kekuasaan Kerajaan Rumawi dalam abad ke-5 dan menklukkan daerah daerah Eropa Timur, Eropa Tengah dan Eropa Barat. Penyerbuan bangsa Hun itu mengakibatkan timbulnya “Jaman Gelap” dalam sejarah Eropa pada abad-abad Pertengahan Th. 500 – 1500 M.

*

GEOPOLITIKNUSANTARA

Th. 600 – 700 M

Kerajaan-kerajaan Pribumi Nusantara.

Dalam abad ke-7 kerajaan-kerajaan pribumi Nusantara yang tumbuh nenjadi negera besar dikawasan jalur pelayaran dan perdanganan dunia, diantaranya ialah:

1. Pali atau Poli, di Sumatra Utara yang berpusat di daerahsekitar sungai Pasi (Peusangan) dan sungai Aceh.

2. Nagur, di Sumatra Utara yang berpusat di daerah Tanah Batak.

3. Minangkabau, di Sumatra Barat sampai daerah Riau di kawasan sungai Rokan, Siak, Kampar dan sungai Bantang Kuantan (=sungai Indragiri).

4. Melayu Jambi, didaerah kawasan sungai Batanghari dan Batang Tembesi. Berpusat di Jambi.

5. Melayu Palembang, di daerah kawasan sungai Musi. Berpusat di Palembang.

6. Sriwijaya, yang meliputi daerah pantai Sumatra Timur dan Sumatra Utara, Semenanjung Malaya, kepulauan Nukobar, dan kepulauan Andaman. Didirikan pada tahun 676 oleh Da Punta Hiyang Jayanasa, seorang raja-daerah Minagkabau. Berpusat di Jambi.

7. Taruma dan Sunda, di daerah kawasan Lampung dan Jawa Barat. Berpusat di Sundapura.

8. Galuh, di daerah kawasan Parahiyangan dan Banyumas. Berpusat di Galuh.

9. Sima atau Simo, yang kemudian juga disebut Kalingga, Kalanggara, Keling, atau Holing. Di Jawa Tengah, JawaTimur, Madura dan Bali. Berpusat di Simo, Jawa Tengah.

10. Banjar Mahasin (Banjarmasin), di Kalimantan Selatan. �

11. Kutai, di Kalimantan Timur. Berpusat di Bakulapura (Tanjungpura)

12. Kutawaringin, di Kalimantan Baratdaya. Berpusat di Kutawaringin.

13. Sambas, di Kalimantan barat, di sekitar lembah sungai Sambas sampai Suingai Kapuas. Berpusat di kota Sambas. Suatu daerah kayaraya emas. (Dalam abad-7 kota Sambas masih terletak di tepi pantai laut Selat Karimata)

14. Serawak dan Brunai di Kalimantan Utara.

15. Makasar dan Bugis, di Sulawesi Selatan dan Tenggara. Berpusat disekitar Makasar (Ujungpandang). Pada jaman sebelum Masehi orang bugis dan Makasar sudah pandai membuat kapal yang terkenal dengan sebutan “kapal Penisi” yang dilengkapi layar. Sejak abad ke-14 orang Bugis dan Makasar sudah pandai membuat meriam.

16. Kerajaan-kerajaan di kawasan Maluku dan kepulauan Timor, yang membawahi kerajaan-kerajaan kecil di Irian.Nusantara Timur ini sejak jaman dahulu kala adalah penghasil rempah-rampah terbesar diseluruh dunia.

Tahun 600 – 700 M :

Kekayaan Bumi Alam Nusantara.

Daerah-daerah Sungaidareh dan Batanghari di Jambi adalah daerah penghasil merica/lada yang terpenting diseluruh dunia pada masa Th. 500 – 1000 M. Kemudian daerah merica terpenting itu bergeser ke daerah:

- Kuntu-Kampar di Minagkabau Timur Th. 1000 – 1400

- Minagkabau Pusat di Sumatra Barat Th. 1400 – 1600

- Aceh Barat Th. 1600 – 1800

- Lampung, Bangka dan BantenTh. 1800 – 1900

Daerah Maluku, Timor dan Nusa Tenggara Timur sudah sejak sebelum sampai sekarang adalah penghasil rempah-rempah, kecuali merica, terbesar diseluruh dunia.

Tanah Batak adalah penghasil kamper dan kemenyan terbanyak di seluruh dunia. Daerah Aceh, Tanah Batak, Mandailing, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, adalah daerah penghasil emas terbesar di Nusantara pada masa itu. Kalimantan, terutama Kalimantan Selatan adalah daerah penghasil intan dan batu-manikam yang terkenal di Nusantara dan di mancanegara.

Tahun 600-700M:

Kerajaan Pali atau Poli Th. 500-676M.

Di belahan Sumatra bagian Utara. Berpusat di daerah sekitar muara sungai Pasai di kawasan Aceh Utara.

Sejak jaman 100 tahun sebelum Masehi di sekitar muara sungai Pasai itu sudah ada suatu koloni orang Persia. Sungai Pasai adalah sungai terbesar di Aceh Utara di tepi selat Malaka. Kerajaan Pali beragama Budha Hinayana. Sangat banyak di singgahi oleh peziarah-peziarah Cina yang pergi ziarah ke Nalanda di India.

Pada Th.676M kerajaan Pali direbut oleh Sriwijaya.

Pada masa sebelum Masehi orang-orang Parsi (=Persia) sudah melakukan pelayaran dagang lewat jalan laut ke Nusantara. Untuk persinggahan kapal-kapal Parsi, orang-orang Parsi mendirikan koloni di Bombay, India, dan di Perlak (=Peureulak) di muara sungai Peureulak di pantai Aceh Utara. Dalam bahasa Parsi, Perlak itu disebutkan “Tadj I Alam” artinya “Mahkota Alam”. Di dalam catatan sejarah Cina “Tadj I Alam” disebut “Ta Chih” yang oleh Cina dijadikan nama untuk semua koloni Islam antara Selat Malaka dan Teluk Persia, termasuk Singkil yang oleh Cina hanyalah dikenal dari cerita-cerita saja.

Thursday, May 13, 2010

" Dan Kembali "















Titik air mata yang menetes..
Mengiri waktu malam ini..
Rembulan yang tiada tampak bersinar..
Gulita menyelimuti hening kelam..

Tiada semilir sang bayu yang berhembus..
Panas dan gersang yang terasa..
Bagai akar yang mengering tiada tersiram..
Seperti pohon yang tiada berdaun..

Jiwa ini seakan mati..
Nurani tiada lagi mampu melihat jati diri..
Membisu dalam kehampaan..
Terbungkus sunyi dalam kebisuan..

Terkoyak - koyak nurani..
Menoreh luka yang tiada mengering..
Meluluh lantakkan fondasi kasih yang baru saja berdiri..
Bunga pun tiada lagi bersemi di taman hati..layu tanpa tersirami..

Nestapa memeluk erat di gelapnya sanubari..
Mendekap hangat jiwa yang baru saja hidup..
Kini menjerit..meronta dalam gelora yang membara..
Musnah tertelan amarah dan ke egoisan diri..

Dan kembali..Ku dekap erat keheningan ini...

Monday, May 3, 2010

" HENING MENYAYAT "




Pilar - pilar cahaya rembulan terangi malam..
Tersenyum malu di balik awan..
Tiada bintang bertahta di langit biru,temani rembulan tersenyum malu..
Ku terdiam disini,dibawah remang sinar rembulan...

Mahligai malam nan indah..
Ketika hening menyayat Kesunyian..
Sinar mu tebar kan kedamaian,di gelap malam..
Semilir angin berhembus lirih..
Membawa angan ku terbang melayang...

Wednesday, April 28, 2010

" Aaaarrrggggghhhhhh...!!! "

Aaaarrrggggghhhhhh...!!!

Dia lagi...!!!???

Kembali kulihat gulita malam ini..
Walau temaram sinar bulan menerangi tersipu malu di balik awan..

Masih saja ku dekap sunyi disini..
Di sudut kota yang sebenarnya sangat bising,sumpek dan riuh..

Tapi tetap saja ku rasakan sunyi dan sepi..

Aku hanya ingin kembali kan semua tawa ku..
Aku hanya ingin kembali kan semua ceria ku..
Dan..Merasakan kehangatan pelukkan gubuk reot di tepi kota sana..

Walau indah ku tatap di langit sana..
Rembulan dengan bias sinar yang memukau ku..
Namun tetap saja tak membuat ku tersenyum
Tak membuat ku tertawa dalam senyuman..

Mungkin lebih baik ku membisu dalam seribu tanya..
Dan..Terdiam dalam seribu tanya..

Mungkin lebih baik ku hidup di tengah belantara..
Dan..Tertawa dalam senyap yang meresapi sepi..

Dimana senyum mu..
Yang dulu hiasi hari - hari ku..
Dimana canda mu..
Yang dulu membuat ku tertawa lepas seakan tak ada beban hidup dalam jiwa ini..

Mengapa engkau begitu cepat tinggalkan ku..
Ketika ku masih membutuhkan kasih sayang mu..
Dan..Membutuhkan bimbingan mu..
Aku rindu pada petuah mu yang selalu mengajarkan kehidupan..

Masih ku ingat satu patah kata dari mu..

CINTAI LAH ORANG LAIN SEBELUM ENGKAU MENCINTAI DIRI MU..
SAYANGI LAH ORANG LAIN SEPERTI ENGKAU MENYAYANGI DIRI MU..
SAKITI LAH DIRIMU SEBELUM ENGKAU MENYAKITI ORANG LAIN..
LIHAT LAH SEKELILING MU DAN PEDULI PAD SESAMA..

Aku..
AKU RINDU PADA MU PAK..
DAN..AKU HANYA BISA BERDOA..
SEMOGA ENGKAU TENANG DI ALAM SANA..AMIN YA ROBB...

Monday, April 26, 2010

" AKU "

Di hening ini ku torehkan kata..
Tertulis indah bait bait bahasa..
Dengan tinta tetes air mata..

Segala gundah membaur dalam nestapa..
Bergumul menjadi satu dalam duka..

Kerinduan akan canda tawa..
Kerinduan akan kata - kata..

Aku..!!
Aku rindu pada hangatnya..!!
Pada hangat tawa dan canda..
Pada senyum dan kata..

Dalam gelap ini ku tuangkan semua..
Semua kerinduan ku pada nya..
Pada canda dan tawa..
Pada hangat senyum..

Dengan tinta air mata..
Ku cobah torehkan gundah ini..

Menguak semua kerinduan ku pada rumah..
Pada hangat senyum dan tawa..

Dan Kerinduan ini hanya aku yang tahu..
Hanya aku yang mengerti..
Dan hanya diriku yang memahami..

Aku..!!!
Aku berteriak pada mu Tuhan..
Aku..!!!
Aku bicara pada mu Tuhan..

Aku ingin berpulang..
Berpulang dalam dekapan hangat tawa dan canda..

Mengapa..??
Mengapa tiada ku dapatkan..
Mengapa tiada ku dapatkan seperti yang lain..
Damai tentram dalam satu gubuk meski tiada kemewahan di dalamnya..

Dengan langkah guntai..
Dengan tubuh lunglai..
Ku duduk merunduk dan bersujud kehadiratmu..
Dan berkata...

Aku ingin hidup bersama..
Sekarang,esok,lusa dan hingga ajal menjemput ku..

Dan pada akhirnya..
Kata pun tahu..

Kerinduanku pun terobati..

" Ingin Ku Berpulang "

Riuh ombak yang manghamtam karang di kehening malam ini..
Meluluh lantakkan kesunyian jiwa ku..

Terombang ambing di samudra luas..
Tiada arah ku pastikan langkah kemana ku kan pergi..

Aku rindu pada tawa dan senyum sapa..
Aku rindu pada cakap kata ..

Ingin ku berpulang...
Namun bingung kemana ku harus berpulang..

Tiada gubuk untuk ku berteduh..
Tiada rumah untuk ku mengadu..

Hanya derit lorong terotoar yang menghampar..
Hanya lorong jalan yang membentang..

Kemana Ku harus berpulang..

Pada sunyi ku mengadu..
Pada hening ku teteskan air mata ku..

Pada malam Ku sandarkan lelah ku..
Dan..Pada semilir sang bayu ku berucap..

Aku rindu pada rumah ku..
Aku rindu pada senyum keluarga ku..

Tapi..
Ku tak dapat berpulang..
Dan..Tak bisa berpulang..

Sunyi..
Temani jasad ku malam ini..

Hening..
Temani jiwa ku malam ini..

Agar lelah dapat ku rebahkan pada tepian malam ...

Sunday, April 25, 2010

" KETIKA MATA TERPEJAM "

Bernyanyilah Kekasih Ku...
Dalam Hening Malam Ini...

Hempaskan Gundah Dan Resah Mu...
Ceritakan Semua Kisah Mu Pada Sunyi...

Rebahkan Lelah Mu Pada Sepi...
Utarakanlah Risau Mu Pada Gulita...

Dan Bicaralah Pada Semilir Sang Bayu Yang Berhemus Lirih...
Atas Kerinduan Mu Kepada Ku...

Agar Mimpi Membalut Pekat Malam Ini...
Dan Damai Dalam Tidur Mu...
Ketika Mata Terpejam.......

" @NgAn "
















Jika aku punya sebuah rasa
yang tak pernah buatku kecewa
kan kuberikan seluruh pedih
dan buang hati yang perih

Jika aku punya seorang penanti
yang takkan pernah buat kusesali
segala kecewa yang kuhadapi
dan semua rasa yang membebani

Segala bahagia kudekap
segala ceria ku ungkap
bile telah masanya
dan ku takkan melepaskan dengan rela

Ku lukis setiap rasa yang mengais
ku lukis setiap duka yang terkikis
menghibur hati nan terbuang
dikelam langit malam

Jika aku punya sebuah bintang
yang hanya untukku selalu
kan kusapu semua pedih yang menggenang
tapi ku hanya...diriku.

Friday, April 23, 2010

" DI HENING INI "

Di hening ini..
Ku cumbui bayang mu..

Dingin hembus angin yang mendesir..
Menusuk sumsum tulang..

Dalam gelap ku coba raih bayang mu..
Ku peluk erat di tengah gemercik air hujan yang membasahi bumi..
Kerinduan ini membakar gelora yang kian membuncah..

Aku rindu pada binar mata mu..
Aku rindu pada senyuman mu..
Aku rindu pada tutur kata mu nan lembut..

Sayang..
Ingin ku peluk erat jasad mu..
Ketika lelah ku rebahkan..

Sayang..
Ku ingin berbagi cerita dengan mu..
Tentang kisah cinta nan indah..

Ketika malam kian hening dan sunyi..
Saat malam mendekap erat pada gulita..

Sayang..
Aku merindukan hangat peluk mu..

" MALAM "

Malam nan indah...
Langit biru bertabur bintang di angkasa raya..
Walau bulan tersenyum malu dibalik awan...

Sejuk desir sang bayu yang berhembus,membuat jasad ku mnggigil..

Ingin ku peluk bayang mu dalam henging,ketika malam mendekap erat gulita..
Aku terbaring dalam kerinduan,kerinduan atas kasih sayang yang telah kau tanamkan dan kini kering kerontang tiada tersirami...

Gersang serta kehausan dalam gelora asmara yang kian membara..
Sayang,ingin ku dekap jasad mu malam ini..
Ketika malam memeluk gulita dan hening menyepi..

Rintik - rintik hujan yang gemercik,langit mendung menghitam.
Liuk daun yang bergoyang,burung - burung hilir mudik..
Senyum senja yang tak terlihat ketika adzan..
Gulita tiada enggan menyambut datang sang malam..
Rasa rindu yang mendalam,ketika sunyi mulai datng...

Gelora asmara yang membludak,nafsu birahi pun memuncak...
Dan ku setubuhi kesunyian ini hingga mentari tersenyum hangatkan jiwa dan raga ku...

" Hening Pagi "

Terbangun ku pagi ini..
Terdengar syahdu adzan berkumandang..

Jerit kok ayam menyambut senyum hangat mentari..
Kilau embun yang bertabur di padang rumput nan hijau..

Duduk bersimpuh di keheningan pagi ini..
Berdoa dan bersujud ke hadirat mu Tuhan Ku..

Berharap dan bersyukur atas nikmat yang telah kau berikan kepada hamba..
Dan di bukakan pintu maaf serta rahmat mu ku harap...

AMIN.....

Saturday, April 17, 2010

" DALAM HENING JIWA KU "
























Dalam hening jiwa ku...
Ketika malam mendekap gilita...
Lepaskan lelah,jasad ku rebahkan...

Mata yang tiada dapat terpejam...
Pandangi langit - langit kusam...
Angan melayang jauh ku terawang...
Terkubur dalam sepi,ratapi kepedihan...

Sosok manusia yang ku cintai...
Satu persatu pergi meninggalkan ku...
Tanpa mau peduli dan mengerti perasaan ini...

Mereka pergi menjauh...
Meninggalkan jasad yang kian renta dan jiwa yang rapuh...

Namun....
Ku coba tetap tersenyum...
Walau hati menangis pilu...

Karna aku tetap ingin bercerita pada hening dan gulita...
Meski lidah kelu tuk bicara...

Aku ingin selalu diam tanpa kata..
Aku ingin selalu tertawa meski tiada nada...
Walau tiada makna didalamnya...

Tapi hening selalu bertanya...
Dimana salam mu teman..??
Yang selalu di hembuskan sang bayu...

Gulita pun bertanya...
Dimana tawa mu kawan..??
Yang selalu menggema di gelap malam...
Senyum mu tak terlihat...
Saat mentari hangatkan jiwa ku...

Satu senyum yang selalu membuat ku tegar...
Satu senyum yang membuat ku kian binar...
Tuk menjalani hidup ini...

Senyum mu sayang...
Yang membuat ku tegar tuk jalani semua ini...
Hanya diri mu yang ku punya di dunia ini...
Engkau lah cahaya jiwa ku...

Tuesday, April 13, 2010

" PESONA MU "











Bisik lirih terdengar,adzan subuh berkomandang...
Bangunkan ku dari lelah yang ku rebahkan...
Teriring mimpi - mimpi indah semalam...

Kicau burung yang menggelitik telinga...
Sambut senyum mentari hangatkan sukma...
Dan Ku terlena dalam suasana...
Kilauan embun menambah pesona mu sang surya...

Sunday, April 11, 2010

" FANA & KEFANAAN "

Kau lihat segenggam emas
Kau perlihatkan segunung mutiara
Kau terperangan dengan bahtera dunia
Kau tidak salah
Karena kau punya nafsu yang menggelora

Kau kerahkan kerah bajumu
Memoles wanita pujaan nafsu
Kau kerahkan keringat dinginmu
Menemukan pria tanpa baju
Kau tahu itu dunia, tapi kau tak pengenal kefanaannya

Siang malam, kau belagu
Mencari dunia, yang tak pernah tahu
Ke-tahu-an mu hanya tahu
Tapi tak tahu kedalaman yang Maha Tahu
Kerena Ia adalah penentu umur dunia yang sekejap itu
Tapi, kau terlena dengan sorga dunia, yang telah mengukir kalbu
Jika kau tahu, kau hanya sedetik terbelenggu
Kau akan terlempar di bukit yang berbatu
Atau, kau akan tenggelam dalam sorga penuh rindu

Dunia kau pertaruhkan
Demi nafsu yang terangkai
Dalam hati, pikiran bahkan badanmu
Tak lagi tahu
Kau hanya sekejap, kemudian menemukan maut-mu

Semua yang berujud
Akan fana
Yang kau sangka abadi, tak lebih dari sebagai abdi
Fana dalam kefanaan adalah hekekat diri
Mengapa mengunggulkan diri
Kau hanya sepatu, yang tak pernah naik dari kaki
Jika wajah hatimu hanya sekedar pencari hati
Bukan penemu diri
Kau tak akan pernah menemukan ke-dirian-mu
Jika kau masih berada dalam keabadian diri..

Saturday, April 10, 2010

" Jalan Ini Saksi Bisu "

Dalam Remang Senja,kulangkahkan kaki..
Telusuri jalan yang sering kita lalui ..
Sesaat terhenti mengingat masa yang pernah ku lewati bersama mu..

Degup jantung ku berpacu dengan ingatan ku yang tiada bisa melupakan sejuta kisah yang ada..
Kau peluk aku dalam lelah mu..Masih ku ingat kecup manis bibir mu di keningku..
Dan kau bisikan satu kata indah dari bibir mu..

Sayang..Jangan paksakan kehendak..Sebab hati tak bisa dipaksakan..
Biarkan semua berjalan seiring dengan waktu yang terus berpacu memutar roda kehidupan..
Sesungguhnya..Aku mencintai dan menyayangi mu seutuhnya..Namun,Hati ku tiada dapat ku paksakan..

Dengan gontai ku langkahkan kaki ini menelusuri jalan yang sering ku lalui...

Terhenti kembali ku di sebuah pertigaan jalan..kembali ku mengingat ketika ku menangis dalam remang malam bersama mu...

Derai air mata mengalir deras ketika kau peluk aku..musnah kan hasrat menguir nafsu...
Dalam hening ku dengar deru nafas mu dan lenguhan panjang ketika birahi sampai pada titik puncak...
Kau cengkram aku dalam peluk mu..Dari bibirmu terucap..I LOVE U HONEY...

Kini Ku Menjadi Penikmat Mu..Dan Kau Bawa Ku Terbang Dalam Khayalan Surga Duniawi....

Andai Suatu Ketika Kau pergi Meninggalkan Ku..Tiada Sesal Di hati Ini...
Malam Ini Aku Milik Mu Seutuh nya sayang..bawalah Ku Terbang Ke langit Biru..Menerawang jauh dalam dekapan nafsu dan hening malam yang selalu menyelimuti ku di relung kerinduan akan hasrat yang menggebu....
Peluk aku dan rengkuh aku dalam birahi mu....

"IKLASKAN AKU UNTUK BERSAMANYA "

Sebilah Pedang Menghujam Palung Hati..Menusuk Jiwa yang Terlena Di Hening Malam..
Jeritan Menggelegar Hempaskan Lamunan..Tangis Yang Merobek Kesunyian..

Nestapa Yang Tiada Kesudahan..Ingin Memberontak..Namun Tiada Daya Upaya..Dan Ku Tersungkur..Bertekuk Lutut Untuk Bersujud Kehariat Tuhan..Pasrah Akan Kehendak Takdir Darinya...

Iklaskan aku untuk bersama nya selamanya...Mungkin kita di takdirkan bertemu...tapi tidak untuk bersama...


Kesedihan Bukan Untuk Di Ratapi Dan Tidak Juga Di Nikmati..
Namun,Kita Harus Mencoba Dan Berusaha Untuk Keluar Dari Kemelut Yang Melanda Hati Dan Jiwa yang Telah Terpasung Nestapa..

Derita Bukan Untuk Di Lihat..Menangis Bukan Jalan Keluar..
Namun Isak Yang Bicara..Mengisyaratkan pada Hati Untuk Pergi Dari Kesedihan....

Tuesday, April 6, 2010

" PENIKMAT KU "










Dalam dekapan hangat sang malam..
Kau peluk jasad ku dalam gelora asmara..

Nafas ku berpaju dalam birahi mu..
Membakar gelora yang lama membara..

Keringat mengucur deras dari pori-pori tubuh ku..
Seiring erangan nafsu memecah keheningan malam..

Terbang ku melayang dalam dekapan mu..
Lengkuh panjang dan erangan yang saling mencumbu..
Membawa ku kian terbang ke langit ke tujuh..

Ku peluk erat jasad mu..ku cumbui gelora asmara mu..
Bagai kuda binal yang saling merindu..
Dalam hasrat yang kian menggebu..
Ku hempaskan semua hasrat dan gelora asmara mu..

Wahai engkau penikmat ku..
Teteskanlah kasih mu..
Ku ingin mengulangi,tuk puaskan nafsu birahi ku..

Monday, March 29, 2010

" Biarkanlah Ku Pergi "

Terbelenggu Dalam Sunyi..
Membisik Sang Bayu Pada Hening..
Ku Teteskan Air Mata dari Kedua Pelopak Mata MU...

Senyum Ku Kini Kelu..
Sorot Mata Tiada Lagi Binar..
Semua Sekan Tertutup Oleh Egois Ku Dan Amarah Yang Sering Membelenggu Jiwa..
Dan Ku Berada Dalam Sunyi Ini....

Biarkanlah Ku Pergi..
Menjauh Dari Sisi Ruang Fana..
Dalam Gulita Yang Panjang...

Sunday, March 21, 2010

" Memeluk Gulita "

__________________ Sms Tak Terkirim





Sayup-sayup ku dengar bisik sang bayu ketika hening memeluk gulita.
Gemerlap bintang hiasi angkasa raya yang tampak tenang.
Binar wajah rembulan tersenyum sendu pada semesta alam.

seorang bocah terlihat duduk berpangku pada sunyi.
Merenung dalam kebisuan hati yang selalu bertanya pada jiwa yang lelah.
Kapan jasadnya memeluk raga yang kian rapuh.

Berhembus semilir angin menerpa raga yang rapuh telanjang dalam angan yang
selalu menjelma dalam mimpi pembaringan yang tak pernah bosan menopang
jasad yang lelah dalam sebuah penantian panjang.

Segenggam terkepal agar mimpi menjadikannya kenyataan.
Andai semua dapat kuraih dengan mudah bak tapak tangan ku balikkan
tanpa meneteskan peluh yang bosan mengeluh.

Seperti bibir yang bosan mengecap serta telingan yang bosan mendengar.
Haruskah angan terkubur oleh jenuh..? Seperti mentari yang selalu menghentikan mimpi.
Bagai senja yang berlalu tanpa kata.
Rasa ini membunuh jiwa,memasung palung hati,melumpuhkan setiap saraf ku.
Tiada kuasa ku menanti tuk miliki mu seutuhnya,tak kuasa ku di batasi pagar berduri.

Aku ingin miliki mu seutuhnya,tanpa rasa ragu tuk memeluk,tiada was was ketika kunikmati
setiap lekuk tubuh mu.

Saat ku jamah jantung hati mu,saat kunikmati setiap kecup bibir mu dan hangat pelukkan mu.

" Senyum Dalam Hening "

Aku turut terdiam dalam hening
Tanpa kata, tanpa suara, tanpa tanya
Hanya tatapan menembus jiwa
Berusaha tersenyum difrekwensi rasa



Sehingga akupun terpana…
mencoba menembus jiwa…
Yang terdiam dalam hening diantara bunga semak nan elok...



Senyum itu terasa hangat
Teduh redakan gejolak jiwa
Tetap terdiam, tanpa suara
Merekam nyanyian alam semata


Malampun mulai beranjak pagi
Aku tak temukan lagi keheningan
Suasana terlihat hiruk pikuk
Tapi aku tetap tersenyum
Masih Ku cari frekweksi rasa

" DUNIA DZAKAR "

Ketika hati tak terkendali
Tubuh merangkak mencari mangsa
Berteriak, menorehkan nafsu
Mengepakkan sayap
Demi memperoleh senyum senyap
Dalam angkara, tak tahu itu laknat

Tubuh berpoles tanpa selembar iman
Karena hati dan pikir terperangah dunia yang penuh nyaman
Nafsu menebar, mata tak terkendali, untuk memperoleh madali
“SYAHWAT”

Ketika dzakar mengembang
Dunia gelap kelam
Tak tahu arti hidup dan kehidupan
Juga, tak pernah tahu hakekat batas kehidupan
Lupa langit dan bumi
Karena hati tak lagi bercahaya
Yang ada hanya belantara

Promosi makanan, elektronek dan krucak krucuknya
Hanya sebatas penampakan dari dzakar yang terus melalang
Birahi sudah bak cambah
Tak mengenal batas
Yang ada hanya retas-retas menuju puas
Penyakit menebar
Akibat tak pernah tahu, tempat menambatkan dzakar.
Hanya Iman pencari kebenaran
Yang mampu menostalgiakan dzakar pada ladang yang sebenarnya

" ZIARAH CINTA "

(Melebur dalam samudra cinta
Berlayar dengan gemuruh ombak dan semilir angin)
………………………………………menyisakan kepiluan

Atas nama “cinta”
Kau tuangkan angka-angka dalam
Serdadu-serdadu rasa membuai rindu

Atas nama “cinta”
Kau taburkan bunga kata-kata
Memutikkan keindahan, mengharumkan ruangan hati gadis pencari cinta

Atas nama “cinta”
Kau ziarahi gemulai tubuhnya
Dengan hijau matamu

Atas nama “cinta”
Kau tuangkan anggur rindu
Dalam cawan asmara

Atas nama “cinta”
Kau kosongkan pikiranmu
Memoles dosa dalam birahi rindu
Menjebak gadis-gadis bernostalgia dengan kegilaanmu

Hari ini, kusaksikan bualan matamu
Mengatakan hakekat, yang hanya menambah sekat
Sekat antara hakekat kebenaran dan hati busukmu
Hari ini, kusaksikan lumut-lumut yang kau siram
Semakin menghijau menambah sembraut hidup
Kau perkosa ketulusannya
Dengan noda-noda petak yang menancap dalam lidah manismu

Kau telah ziarahi cintanya
Dengan menyisakan seribu rindu
Dalam retak-retak dosa
Membingkai bahasa surga
Membuat rada-rada tak bergerak

Sadarlah wahai hati yang lagi mengantuk
Menunggu jaga dan sadar atas dosa yang terbalut kerapian kata
Kerapian sikap dan kerapian yang penuh dengan api kemunafikan
Kembali pada hakekat cinta, yang hanya untuk-Nya,
Dalam jaga dan ketidak sadaran, Ia selalu bersama. Mengisi kekosongan cinta.

" Disini "

Disini...ku sembunyi dalam sepi.
Meniti malam yang sunyi,tanpa senyum mu bidadari.

Aku yang hanya bisa terdiam dalam bisu,mencoba menatap wajah mu dalam peluk lelah ku.
Menerawang jauh angan ku,mencari sejuk tatap mu dalam mimpi malam ku.

Terbaring jasad letih ku,menggapai hangat peluk mu.

Aku rindu pada senyum mu.
Aku rindu pada sejuk tatap mata mu.
Aku rindu pada mu sayang.

" AKU "

Aku ingin mengadu pada malam,tentang cerita ku yang terus berlalu bersama detik waktu.

Malam yang gelap selalu diam tiada kata pada hening,hanya desir angin yang mendesis lirih dan bercerita tentang kehidupan dunia.

Aku ingin seperti angin yang yang bebas lepas menceritakan perjalanannya di ruang hampa semesta alam raya.

Aku hanya sunyi,yang diam dalam bisu,yang hening dalam sepi.

Tapi,mengapa malam tak mau mendengar cerita ku dan acuhkan ku.

Aku ya aku,bukan seperti orang yang engkau puja,bukan seperti orang yang kau damba atau siapalah.

Aku hanya seorang bocah yang hanya bisa merengek,ketika mainan ku rusak,ketika lapar dan dahaga mendera.

Namun aku mengerti arti kehidupan,bagaimana cara melihat kehidupan serta menyelesaikan masalah.

Ini aku,bukan seperti orang yang kau puja,bukan seperti orang yang kau damba.

" PIONER "

(Dunia Dalam Kebingungan)


lantunan kalam syaitan
menggema di gang-gang kaum quraiys
wanita-wanita lacur
mewarnai gemercak keangkuhan dan kesobongan
laki setengan sadar dalam kemabukan
mengapai-gapai wanita telanjang
kebohongan, keangkuhan, kesombongan,
kema’siatan menjadi watak
jazirah pun tenggelam
dalam dunia kejahilan dan keangkara murkaan

bumi dan langit
merasa kesepian
menunggu sang cahaya
tuk memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
kegelapan hati
kegelapan pikiran
kegelapan moral
kegelapan dalam kesengsaraan
kegelapan dalam keangkuhan

Muhammad nuzul
dengan kasih sayang
menyapa kebenaran
dengan semangat ilahi
menakar akhlaq karimah

" SALAM "

Wahai angin
Sampaikan salamku
Pada makhluk yang suka rindu
Selalu menyentuh sajadah penuh syahdu
Berdzikir khafi, mengalunkan ayat dari kalbu
Tak lelah menghitung hari demi jawaban yang Satu

Wahai ombak
Giringlah daku, menuju bandara Rabbku
Tanpa perahu, asalkan aku tetap bersamamu
Kalau terhempas, ingatkan aku pada Dzat Pemandu
Untuk menuju Sorga yang penuh dengan madu

Wahai api
Sampaikan salamku
Agar aku tak beku
Untuk selalu bermunajat dengan kelapangan dadaku
Bakarlah hatiku, agar hangus, menjadi arang dan terbangkan kepada Keakuan-Nya
Biar akuku hilang ditelan baramu, dan ke-Akunya yang selalu ada

Wahai Air
Siramlah aku
Agar selalu bersih dari dosa
Dosa hati, pikir dan badan
Agar tak lagi punya kuasa yang dunia ini sudah tak lagi berbahasa
Bersihkan tubuhku, agar aku bisa bersujud
Tak ada ada arti, kalau hanya tubuhku
Tapi hatiku dekil dengan dosa
Maka, siramlah rohku
Menuju sorga rahahku

" Pemulung Dan Penguasa "

Bergerak mencari sesuap nasi
Bertahta keranjang bertangan besi
Tangan menari-nari dengan senyum terkulum rapi
Menikmati hidup indah dan mandiri
Istiqomah berjuang pagi dan petang hari
Demi memperjuangkan hal-hal yang bersifat pribadi
Tanpa meninggalkan amanah negeri
Itulah sang pemulung
Tak kenal malu dan tak terlalu benebar senyum demi diri
Karena ia tahu Allah lah sang Pemberi Sejati
Ia tak takut diteriaki
Karena ia berjalan di jalan yang benar tanpa pemaras diri
Namun hati selalu bersama sang pemberi rizki

Tapi tidak
Dengan penguasa
Duduk berpesta
Korup angka dan harga
Demi tahta yang suatu saat akan hampa
Tak tahu diri, demi kehormatan diri

Pemulung cerdas
Lebih cerdas dari penguasa yang hanya uang dan tahta
Pena bergerak menghitung angka
Dengan busung di dada
Hanya duit yang mereka cinta
Pemulung berjalan
Seperti raja, yang berkuasa melebihi mereka
Dengan tangan penuh kuasa mengambil barang-barang yang katanya tak berharga

Para pemimpin salah sangka
Pemulung bukanlah miskin
tapi mereka kaya, kaya hati dan moral
tapi penguasa kaya
kaya karena korum dan tahta
pemulung bahagia
walau senin dan kamis tak ada telur tungku
namun senyum selalu tanpa merada

" BISU KEBISUAN "

Kau bisu
Bukan karena kau tak punya mulut
Juga bukan karena kau tak ada suara
Tapi kau diam seribu bahasa
Bahasa yang tidak semua orang
paham bahasa kau
bahasa gemerak gigimu
bahasa lirikan matamu
bahasa kecongkakan tubuhmu
bahasa kerdipan alismu
bahasa jidatmu
bahasa gerak telunjukmu
bahasa hentakan kakimu
kau bisu
bukan karena kau tidak punya nafsu
juga bukan karena kau tak lagi bernafsu
tapi kau bisu karena hatimu
yang lagi lumpuh
lumpuh dari kebenaran
lumpuh meneriakkan keagungan
lumpuh dari cahaya
bukan lumpuh karena kau tidak berkaki
atawa tidak punya kaki
atawa kakimu lagi berbisul

bisu
adalah pilihan dari sekian pilihan ketidak berdayaan

" Sebait Kata Untuk Mu "

Tiada Maksud Sedikitpun Dalan Hati Tuk Menyakiti Mu..
Tangis Mu Adalah Tangis Ku..

Aku Hanya Ingin Satu Kepastian Dari Mu..
Tak ada Maksud Lain Apalagi Tuk Menyakiti Hati Mu..

Aku Ingin Mencintai Mu Dengan Sederhana..
Dengan Senyum Yang Kau Sapa..
Dengan Canda Dan Tawa Yang kau Tebar...

Terimalah Adanya Diriku..
Dan Ku Kan Menerima Apa Adanya Diri Mu..

Buatlah Aku Tersenyum..
Dan Ku Kan Membuat Mu Selalu Tersenyum..

Maafkan Aku Jika Ku Terlalu Memaksa..
Karna Hidup Yang Ku Jalani Nyata..
Tiada Semu Yang Ku Punya ...

Jangan Hiraukan celoteh Camar Di Luar Sana...
Biarkanlah Hati Yang Berbicara Di Antara Kita...

Sajak Bukanlah Syair..Pantun Bukanlah Puisi...
Hidup Ku Bukanlah Hidup Mu..

Namun,Kan Ku Berikan Semua Kehidupan Ku Kepada Mu..

Satu Kan Jiwa..Satukan Nurani...
Jelang Kehidupan Di Kemudian Hari...

Sambut Senyum Mentari Yang Tiada Bosan Hangatkan Pagi..

Berjanilah Kasih...
Jangan Pernah Engkau Kecewakan Ku Lagi...
Ku Hanya Ingin Dirimu Mengerti...

Aku Yang Kan Selalu Menyayangi Mu....

" Jalan Ku Bukan Jalan Mu "

Jalan Ku Bukan Jalan Mu..

Terpampang Kelok Jalan Setapak Di Depan Ku..
Tak Berarti Itu Jalan Yang Kan Ku Lewati..
Tak Berarti Pula Jalan Yang Kan Engkau Lalui Pula..

Takdir dan Nasib telah di gariskan..

"Di Antara Lelah Jiwa "

Diantara Lelahnya Jiwa..
Ku Masih Berharap Akan Datangnya Cinta..

Dalam Resah Dan Air Mata..
Menghentikan Duka Yang Ada..
Menggapai Angan Berharap Kasih..

Ditengah Bayang Semu Cinta Suci..
Dengan Langkah Hati Yang Lunglai..
Mencari Cinta Abadi..
Masihkah Cahaya Malam Menemani ?

Ketika Senja Berlalu Pergi..
Adakah Deru Sang Bayu Hembuskan Kidung Indah..
Tentang Cerita Cinta kasih nan abadi..

Saat Sunyi Malam Menghinggapi..
Sejauh Mata Memandang..
Tak Ku Lihat Bintang Yang Bersinar..
Temani Kasih Setia Sang Rembulan..

" KRONIS KATA "

Lama ku tak bersua

bersama kata dan rasa

aku sakit di atas kertas dunia

yang selalu menuangkan mantra sihir

kronis sakitku

jari tak mampu menari-menari di atas kanvas itu

hanya dapat ku melongo

di balik helai kata dan kalimat

untuk menemukan makna

makna hidup

" Sunyi Yang Membunuh "

Sunyi...


Sunyi yang membunuh ku..

Sunyi yang menyiksa ku...

Harapan ku...

Kedatangan mu akan membunuh kesunyian hati ku..

Harapan ku...

Kehadiran mu akan mengusir kesunyian jiwa ku...

Sunyi yang membunuh ku...

Sunyi yang menyiksa ku...

Harapan ku...

Engkau datang membawa sejuta senyum...

Engkau datang membawa sejuta tawa dan canda...

Lebur kan semua kesunyian ku...

Musnahkan semua kesunyian yang telah lama membunuh...

Aku disini...

Berharap engkau mengerti...

Aku disini...

Berharap engkau kan selalu menemani....

Aku yang terbunuh sunyi..

Hati dan Jiwa ku pun telah mati...

" Asa Dalam Rindu "

Sepenggal asa dalam rindu,menggebu dalam sanubari hati ku. Keinginan hati,ingin selalu bersama meniti hari-hari.Asa tinggalah asa,rindu yg menggebu biarlah tersimpan dalam kalbu.Wahai bidadari yg ku rindu,tengoklah ke awan.Cahaya bulan yg memudar,tersenyum malu menatapku.Wahai bidadari yg ku rindu,dengarlah deru sang bayu yg berbisik padamu.Wahai bidadari yg ku rindu,ku disini menanti bayangmu tuk merasakan hangat peluk kasih cinta mu....

" Pernah Ada Asa Ini "

Pernah ada asa ini di dalam benak ku,tuk hidup bersama mu.
Namun kini mimpi ku telah musnah dan lenyap seiring kepergian mu dari sisih ku.

Kini,hari - hari ku sunyi dan sepi.
Tiada tawa dan canda,hanya nestapa yg ku rasa.

Dirimu yg pernah mewarnai hidup ku.
Rasa yang pernah ada,kini hanya sepenggal kenangan sebuah cerita antara kita.

Senyum mu masih membayang,tawa dan bisik lirih mu masih terngiang.
Halus lembut belai kasih mu masih ku rasakan.

Terbuai ku disana,disinggasana cinta,meski kasih ku tak seindah dongeng - dongeng yang pernah ku baca.

Kini,ku harus mencari,mencari jati diri.
Mungkin,dibalik semua sketsa cerita di antaranya.

" Disini "

Disini...pandangi rusa betina yang t'lah menunjukan waktu..
mentari tersenyum kelu menatap raga ku yang sayu...
lelah jiwa dalam satu titik penantian..mati sudah...
hancur berkeping-keping tiada sisa...

hanya abu dari jasad yg hangus terbakar..
melayang terbawa angin senja..tapi sepenuh hati yakin..jika penantian ku tak kunjung berakhir..dan engkau memutuskan hilangkan jejak..
jangan salahkan takdir dan kodrat..telah ku buka doa dengan ...
dan ku kunci dengan surat ...
hanya kehendaknyalah tralis itu kan terbuka..

kesakitan ku telah membawa berjuta dendam yang membara dalam jiwa..
membakar angkara yang telah lama terpendam..
apapun cerita akhir dari kehidupan ku..itu jalan yang engkau dan aku tempuh..
ku rasakan kan kesakitan ku..dan engkau pun merasakan kesakitan ku..
dari sebuah akibat yang telah dan pernah engkau ucapkan pada ku..

bukan tuk menakuti..
tapi bisa engkau lihat beberapa waktu kedepan..
jangan mengeluh..bertahanlah jika engkau kuat bertahan..
biarkan aku yg terpuruk dalam kubangan sunyi yg nista ini...
itu pun karna ulah ku yang menyakiti mu tanpa engkau sadari...
Kun Fa ...yg terjadi biarlah terjadi...

" Suara Hati "

Suara itu berteriak
Tapi tak terdengar
suara itu semakin keras
Tapi, lagi-lagi hanya membisu
Tak ada gerakan

Suara, mengalun membumbung tinggi
Menembus angkasa raya
Namun, tetap sepi
Senyap

Suara, itu mulai melemah
karena tenggorokan mulai mengering
ruh mulai menghilang
tubuh terkulai
mati tampa nurani

hati, ketika membatu
tak ada suara yang mampu berteriak
membuat hati tersentuh
bahkan, batu semakin keras...keras
bak cadas.

--------------------------------------------- ketika hati lembut
Suara bisikan hantu pun
Terdengar begitu keras
Suara itu jelas
Membuat si empunya terus menyimak ayat
Membenah diri dan martabat
Untuk menemuhi Sang Pemberi Nikmat

" Siapa Yang Tahu "

Di rimang temaram rembulan yang malu tersenyum,terlihat kerlap kerlip lampu kota.
Indah seperti kilauan bintang di angkasa raya.
Namun,ketika sang jantan menunjukan waktu dengan hangat sinar mentari,kota mu terlihat kusam.
Jakarta,betapa indah terlihat saat malam,dari tempat dimana aku berdiri saat ini.tapi kusam terlihat saat mentari membentang terbarkan hangatnya.

Mungkin sama hal nya dengan hati manusia
Baik jika terlihat dari luar.
Tapi busuk didalamnya.
Dalamnya laut masih bisa ku selami.
Tapi dalamnya hati.
Siapa yang tahu ??

Hati ku bukan hati mu.
Otak ku bukan otak mu.
Diri ku bukan diri mu.
Jiwa ku bukan jiwa mu.

Jasad yang rapuh serta jiwa yang angkuh,semua menjelma menjadi satu.
Dunia bagai mimpi,senyum hanyalah kiasan bibir.
Baik dan buruk ada pada diri dan jiwa masing - masing manusianya.
Semua hanya sang kuasa yang tahu dan menilai.

" Rasa Syukur Atas Semesta Alam "

Terlihat senyum surya menepi di sufuk barat,dan kembali dalam pelukan senja.
Terlihat langit membentang berwarna jingga keperak - perakan.
Pekiki sang camar,sesekali terdengar indah mengalun di telinga.
Sesekali terjun menukik ke dasar samudra biru,dan terbang kembali.

Seiring surya yang kian tenggelam,terlihat sepasang pengantin muda keluar dari mahligai cinta yang berkilauan menghiasi langit malam bersama redup sinar rembulan.
Kala para prajurit kegelapan telah datang menyerang teriring hening malam.

Ku hanya bisa duduk terdiam dengan sejuta rasa takjub akan ke indahan yang di suguhkan.
Sempurna alam di cipta,tiada bosan dan terucap rasa syukur atas semesta alam.

hingga rusa betina telah menunjukan waktu,ku mulai bisa terlelap dalam mimpi - mimpi ku.
Ku tanggalkan satu persatu lelah ku,dalam dekapan sang waktu.

.,.,.,.,.

Loading...