Saturday, May 30, 2009

Kepada Siapakah Ku Berbagi Rasa ??


Hanya Seorang Bocah Yang Terpuruk Ditengah Kota Metropolitan.
Dan Kehidupanku Hanya Seorang Penganggur Yang Mencoba Mencari Satu Kesibukan Ku.Mencari Satu Mimpi Yang Mungkin Dapat Ku Gapai ,
Berharap Semua Asa Tercapai Dan Semua Cita - Cita Tak Hanya Sekedar Angan.
Kerasnya Kehidupan Membawaku Dalam Bentuk Kedewasaan Hidup,Walau Tak Pernah Ku Rasakan Bahagia Ditengah Tawa Canda Hiruknya Kota.
Itulah Aku , Inilah Diriku.

Dikeheningan malam aku telah berjalan , menyusuri lorong-lorong kotorku dan ruhku juga telah memasuki rumah-rumah kalian .
Detak-detak jantung kalian juga berdegup didadaku , dan nafas-nafasmu menghembus pula di hidungku. Dan aku bukanlah seorang penyair aku hanya sekedar mengucapkan rangkaian kata tentang sesuatu yang sebenarnya kalian sendiri telah tahu didasar alam pikirmu.

Diantara kalian ada yang menyebutku angkuh , hanya mementingkan kegemaranku menyepi dan mengatakan kepadaku :
" Ia berbicara dengan tetumbuhan dan para satwa ,bukan dengan kita manusia . Seorang diri ia duduk dipuncak-puncak perbukitan memandang rendah pada kota dan kehidupan".

Sebagian yang lain diantara kalian berbicara kepadaku meski tanpa kata-kata : " Ia orang yang aneh , orang ganjil , pencinta keluhuran yang tak teraih, untuk apa bermukim dipuncak-puncak gunung tempat elang bersarang, dan mengapa pula mencari sesuatu yang wujudnya belum pasti ?

"..."Angin apa yang hendak kau tangkap dalam jala-mu . Burung ajaib manakah yang ingin kau jaring dilangit biru ?!...Kemarilah engkau bersatu dengan kami , turunlah bersama kita akan berbagi roti , dan lepaskan hausmu dengan anggur-anggurku !"

Memang aku telah mendaki "puncak-puncak perbukitan" dan sering pula aku mengembara dalam "kesunyian " hutan.tapi aku juga akan tetap dapat mengamati kalian tanpa perlu "turun" dari puncak pegunungan. Kesunyian jiwa telah menyebabkan mereka melontarkan kata-kata itu, namun apabila kesunyian itu mendalam lagi,
maka mereka akan dapat mengerti, bahwa apa yang aku cari adalah rahasia terdalam jiwa manusia ,dan yang aku buru adalah sukma agung manusia yg menjelajah kesegala penjuru semesta. Dan Kesunyian itulah yang menuntunku melangkah menuju "lorong penderitaan" sekaligus teman keagungan spiritual.....

Aku orang yang percaya sekaligus peragu, betapa seringnya jariku menekan lukaku sendiri sekedar untuk menghayati nilai kebenaran . Dan keyakinanku berkata manusia itu tak terkurung dalam raga dan jasad yang merangkak mencari kehangatan matahari, bukan pula penggali terowongan untuk mencari perlindungan, melainkan ruh yang merdeka-jiwa yang meliputi cakrawala dunia .

Jika kata-kataku memasuki samar, kalian tak perlu gusar karena asal mula segala sesuatu adalah samar , meskipun akan jelas pada akhirnya. Sebab apakah pengetahuan itu jika bukan bayangan dan pengetahuan yang terpendam bisu. Pikiran kalian dan jalinan kata-kataku, digetarkan oleh gelombang yang satu ,terekam dan terpatri diantara hari-hari dan masa silam yang telah berlalu ,
sejak bumi belum mengenal dirinya sendiri dan kegelapan belum terkurung oleh pekatnya malam . Pahamilah kata-kata orang bijak dan laksanakan dalam kehidupanmu sendiri . Hidupkanlah kata-kata itu , tetapi jangan pernah memamerkan perbuatan -pebuatan itu dengan menceritakannya, karena dia yang mengucapkan apa yang tidak dia pahami , tidak lebih baik dari seekor keledai yg mengangkat buku-buku.

Jangan pernah menyesal karena kalian 'buta' dan jangan pernah merasa kecewa karena kalian 'tuli', sebab dipagi ini fajar pemahamanmu telah merekah untuk kalian didalam mencari rahasia kehidupan . Dan kalian akan mensyukuri segala gulita- sebagaimana kalian mensyukuri terang cahaya. Dan segala yang "tak berbentuk" selalu berusaha mencari "bentuknya",
seperti berjuta-juta bintang yang menjelma menjadi matahari...
Dan kulihat.......Kehidupan itu bersifat dalam , tinggi dan jauh , hanya wawasan luas dan bebas yang dapat menyentuh kakinya , meski sebenarnya ia dekat !.

Banyak sudah orang bijak yang telah mendatangi kalian untuk mengajarkan hikmat dan pengetahuan . Dan aku datang untuk mengambil hikmat itu dan lihatlah kutemukan sesuatu yang tak ternilai didasar hati, laksana air pancuran yang melegakan jiwa. Setiap kali aku datang ke air pancuran itu , dikala dahaga hendak membasahi kerongkongan , aku dapatkan air itu sendiri tengah kehausan -dia meminumku selagi aku meminumnya !

Mentari Langit terkadang kelam.. Muram durja pancarkan harinya.. Terlihat sekali ia sedang enggan ceria! Langit kadang terik Semburan cahaya mentari,,dengan senang bersinar! Namun,, begitu sangat terik!! Hai mentari!!

Marahkah engkau? Senyummu begitu lebar sehingga membuat ku terbakar! Apakah sebenarnya senyummu pedih? Hingga hendak kau lukai kami?? Jika kau benar murka,,mengapa kau berdusta dengan terikmu??
Kelam saja agar kutahu perasaanmu.. Agar kudapat menjadi teman berbagimu.. Hah!!! [Mentari menjawab]!!

Dia lakukan seperti yang kulakukan katanya. Dia berkata: “Jujurlah kau jika kau bersedih tak usah berdusta dengan kuas cat yang kau gambar di wajah mu!!” Hanya membuat Luka!! “Aku melukai orang lain..”
[kata mentari] “Tapi kau melukai dirimu sendiri..” MUNAFIK KAU MANUSIA!!!

Tapi aku berkata.. aku mengikuti caramu mentari..
Mencoba tersenyum walau senyum ini tersumbing memaksa!!agar orang lain di sekelilingku tak khawatir akan aku.. Haaaah!!

Tapi apa yang terjadi padaku??
Semakin tergores hatiku!! Mentari aku harus apa? Entah siapa kini kudapat bercerita?? Akan semua rasa,semua keluh,semua resah,,semua ingin,,semua gejolak,,semua amarah,,semua rindu,,semua hasrat,,semua yang terjadi padaku setiap harinya!!! Mentari aku sepi!!!aku seperti sendiri…
Walau seribu jasad berada mengelillingiku..

Mentari,, kau enak punya bulan buat berbagi, punya bintang buat cerita, ada awan nolongin kamu!! Tapi kau?? Aku tak punAya bulan,bintang, awan apalagi mentari. Aku Cuma punya rasa terpendam di jiwa Yang kini telah terlalu penuh..karena rasaku yang kian menumpuk dan terus ku pendam..

Hingga akhirnya kini tak dapat lagi tertampung. Haruskah ku bakar ini semua mentari??? Namun asapnya?? Asapnya membuatku sesak!!! Lalu apa yang harus kulakukan?? Mentari beri jawabnya… Entah pada siapa kuberbagi rasa hatiku??

No comments:

.,.,.,.,.

Loading...